Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump: China Bukan Manipulator Mata Uang

Kompas.com - 13/04/2017, 12:01 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa pemerintahannya tidak akan menyebut China sebagai manupulator mata uang.

Sebelumnya, Trump pernah menuding bahwa China sengaja melemahkan nilai tukar mata uangnya agar menguntungkan dalam perdagangan.

Mengutip BBC, Kamis (13/4/2017), Trump juga membuka kemungkinan dicalonkannya kembali Janet Yellen sebagai pimpinan bank sentral AS Federal Reserve. Padahal, Trump pernah mengkritik Yellen habis-habisan.

Komentar-komentar itu dilontarkan Trump pasca menerima kunjungan Presiden China Xi Jinping. China sebelumnya dituduh melemahkan yuan untuk membuat ekspornya lebih kompetitif dengan barang-barang produksi AS.

Sebelum pilpres AS, Trump menyatakan kondisi ini menyandera AS. Ia juga berjanji untuk mencap China sebagai manipulator mata uang sejak hari pertama menjabat Presiden AS.

Dalam sebuah wawancara pada Rabu (12/4/2017) waktu setempat, Trump menyatakan bahwa China selama ini bukan manipulator mata uang. Malah, Trump menganggap dollar AS terlampau kuat.

"Saya rasa dollar AS kita terlalu kuat. Sebagian adalah kesalahan saya karena orang-orang memiliki keyakinan akan saya," jelas Trump seperti dikutip dari BBC, Kamis (13/4/2017).

Menurut Trump, menguatnya dollar AS memiliki manfaat. Akan tetapi, apabila dollar AS terus menguat, maka ekonomi AS akan terkena dampak.

"Akan sangat sulit untuk bersaing ketika Anda memiliki dollar AS yang kuat dan negara-negara lain mendevaluasi kurs mata uang mereka," tutur Trump.

Selain itu, Trump juga selama ini mengkritik tajam Yellen. Ia mengungkapkan, kebijakan Yellen yang menerapkan suku bunga acuan Fed Fund Rate yang rendah telah melukai para nasabah simpanan.

Ia juga pernah mengindikasikan bahwa ia takkan mencalonkan kembali Yellen untuk periode keduanya nanti. Masa tugas Yellen berakhir pada Februari 2018.

Akan tetapi, Trump kini malah menyatakan bahwa dirinya menyukai kebijakan suku bunga acuan rendah dan menghormati Yellen sebagai gubernur The Fed. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Whats New
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Whats New
BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com