Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Pendanaan, PT KAI "Rayu" Calon Investor dengan Naik Kereta Wisata

Kompas.com - 13/04/2017, 15:07 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan-perusahaan swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ketika akan mencari pendanaan dari pasar modal, umumnya perusahaan tersebut terlebih dahulu melakukan public expose atau mini expose di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta.

Namun, lain halnya dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero). Perusahaan pelat merah sektor jasa transportasi ini berencana menggelar mini expose obligasi atau surat utang senilai Rp 2 triliun di kereta wisatanya.

"Ya benar, akan melakukan mini expose di kereta wisata," kata Direktur Utama KAI, Edi Sukmoro kepada Kompas.com, Kamis (13/4/2017).

Namun demikian, ketika ditanya waktu pelaksanaannya, dirinya masih belum mengetahui pasti terkait waktu pelaksanaannya. Karena pihaknya masih perlu melakukan beberapa persiapan khusus.

"Mini expose di kereta wisata, tetapi waktunya kapan belum tahu," ucapnya.

Edi hanya mengatakan, dana sebesar Rp 2 triliun yang nanti didapatnya melalui penerbitan obligasi atau surat utang di pasar modal. Salah satunya akan digunakan untuk peremajaan kereta api.

"Kita butuh pendanaan salah satunya untuk meremajakan kereta api yang 51 persen usianya hampir 30 sampai 50 tahun meski pun masih aman dipakai, tapi sudah seharusnya masyarakat menikmati kereta baru," ucap Edi.

Selain untuk peremajaan kereta api, rencananya dana ini juga akan dipakai perseroan untuk menyelesaikan pembangunan kereta Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.

Rinciannya sebesar 45 persen akan dipakai untuk pembangunan Kereta Api (KA) Bandara Soekarno-Hatta, sementara 55 persen sisanya akan digunakan untuk investasi rutin.

Guna memuluskan rencana penerbitan obligasi ini, perseroan telah menunjuk PT Bahana Securities, PT BNI Securities, PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT BCA Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi.

Obligasi ini nantinya akan dikeluarkan dalam dua seri yaitu seri A dengan tenor atau jangka waktu 5 tahun dan seri B dengan jangka waktu 7 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com