Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manajemen Baru Garuda Indonesia, Posisi Direktur Operasi Dihilangkan

Kompas.com - 13/04/2017, 22:28 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) sebelumnya memiliki Direktur Operasi yang dijabat oleh Novianto Herupratomo. Tetapi, saat ini posisi tersebut dihapus dan diganti menjadi Direktur Produksi yang dijabat oleh Puji Nur Handayani.

"Enggak ada direktur operasi, jadi memang kita gabungkan. Ada fungsi operation dan fungsi maintenance jadi keduanya ini disatukan di dalam direktur produksi," kata Direktur Utama Garuda Indonesia, Pahala Mansury di Jakarta, Kamis (13/4/2017).

Menurut Pahala, meski posisi Direktur Operasi dihapus dan diganti dengan Direktur Produksi, pihaknya tetap mengedepankan keselamatan penumpang sesuai dengan ketentuan CASR (Civil Aviation Safety Regulation).

"Masalah mengenai security safety akan jadi prioritas utama, makanya tetap akan ada chief maintenance dan operation yang dikoordinasikan oleh Direktur Produksi," ucap Pahala.

Untuk semakin meyakinkan masyarakat bahwa sistem operasi penerbangan Garuda Indonesia tidak terkendala hilangnya jabatan Direktur Operasi, pihaknya akan melakukan lisensi terhadap tugas dan fungsi yang ditangani Direktur Produksi.

"Untuk keduanya akan memiliki lisensi yang sesuai dengan chief operation, tentunya punya licensed pilot dan chief maintenance juga miliki licensed maintenance," tutur Pahala.

Pahala berharap, dengan penghapusan tersebut, sistem operasi penerbangan Garuda tetap pada koordinasi yang terjaga di bawah Direktur Produksi.

"Dengan penggabungan operasi dan maintenance di bawah direktur produksi, koordinasi keduanya lebih baik lagi," pungkas Pahala.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com