Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wall Street Makin Melemah Pasca-bom "Induk dari Segala Bom" AS

Kompas.com - 14/04/2017, 08:04 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Saham-saham di Wall Street ditutup makin melemah pada Kamis (Jumat pagi WIB), setelah Amerika Serikat menjatuhkan "induk dari segala bom" dengan target ISIS di Afganistan. Demikian dikutip dari Antara.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 138,61 poin atau 0,67 persen menjadi ditutup pada 20.453,25 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 15,98 poin atau 0,68 persen menjadi berakhir di 2.328,95 poin, dan indeks komposit Nasdaq berkurang 31,01 poin atau 0,53 persen menjadi 5.805,15 poin.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah perang, militer Amerika Serikat mengatakan telah menjatuhkan bom nonnuklir paling besar yang pernah dimilikinya. 

Bom GBU-43/B Massive Ordnance Air Blast Bomb (MOAB), yang dikenal dengan sebutan "induk dari segala bom" itu digunakan untuk menyerang persembunyian kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS di Afganistan, di Provinsi Nangarhar.

Baca juga: Amerika Serikat Jatuhkan Bom GBU-43/B, Induk dari Segala Bom, Target ISIS Afganistan

Presiden AS Donald Trump pada Kamis (13/4/2017) memberi perintah agar militer AS menjatuhkan bom GBU-43 atau Massive Ordnance Air Blast (MOAB) di kompleks gua ISIS di Provinsi Nangarhar di Afganistan, untuk pertama kalinya bom semacam itu digunakan dalam pertempuran.

"Serangan tersebut dirancang untuk meminimalkan risiko terhadap pasukan Afganistan dan AS yang melakukan operasi pembersihan di wilayah tersebut, sekaligus memaksimalkan penghancuran pasukan tempur dan fasilitas ISIS-K," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan.

Di sisi ekonomi, Indeks Harga Produsen (PPI) untuk permintaan akhir turun 0,1 persen pada Maret, disesuaikan secara musiman, gagal memenuhi konsensus pasar, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Kamis (13/4).

Pada basis tidak disesuaikan, indeks permintaan akhir naik 2,3 persen untuk 12 bulan yang berakhir Maret 2017, kenaikan terbesar sejak bergerak naik 2,4 persen untuk 12 bulan yang berakhir Maret 2012.

Dalam laporan terpisah, departemen tersebut mengumumkan bahwa dalam pekan yang berakhir 8 April, angka pendahuluan untuk klaim awal pengangguran disesuaikan secara musiman mencapai 234.000, turun 1.000 dari tingkat revisi minggu sebelumnya.

Dalam berita perusahaan, Saham J.P. Morgan turun 1,17 persen menjadi 84,40 dolar AS, meskipun bank AS itu memberikan laba kuartalan yang lebih baik dari perkiraan. (ANTARA)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com