Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar Cara Jadi Kaya dari 5 Buku Para Miliarder Dunia

Kompas.com - 15/04/2017, 12:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada era yang semakin modern ini, kebanyakan orang telah disibukkan oleh gadget mereka. Entah itu sosial media, browsing, online-shop dan lain-lain.

Mereka lebih suka hal-hal yang berada di dunia maya daripada fokus pada dunia nyata. Sebagian besar waktu yang mereka miliki dihabiskan hanya untuk membaca rentetan update-an sosial media yang entah dimana ujungnya.

(Baca: Terungkap, Program Studi Ini Paling Banyak Hasilkan Miliarder

Jika Anda termasuk orang yang lebih suka membaca sosial media daripada buku secara nyata maka Anda adalah orang yang merugi. Seperti halnya tubuh kita yang membutuhkan energi yang cukup, otak kita pun demikian. Membaca buku adalah salah satu nutrisi yang baik untuk kesehatan otak.

Pilihlah bacaan yang baik di mana bisa memberikan manfaat secara nyata di kemudian hari. Seperti 5 buku para miliarder dunia ini bisa menjadi referensi jitu bagi Anda yang ingin belajar agar menjadi seperti para miliarder tersebut, orang yang sukses dan kaya raya.

Pengetahuan di dalamnya mungkin tak akan Anda temukan selama di bangku sekolah.

1. The Virgin Way oleh Richard Branson

The Virgin Way merupakan sebuah buku yang ditulis oleh Richard Branson, miliarder pendiri Virgin Group.

Dalam bukunya, Anda akan mendapatkan pelajaran berharga tentang manajemen dan kewirausahaan, pentingnya mendengarkan orang lain dan memperkerjakan orang.

Selain itu, Anda juga bisa belajar dari Branson yang dengan jujur menceritakan tentang bagaimana mengelola kesuksesan dan kegagalan di bidang keuangan.

Selama 50 tahun berkarir dalam kewirausahaan, Branson telah belajar satu atau dua hal dalam membangun bisnis. Walaupun dirinya mengaku tak pernah membaca buku tentang kepemimpinan.

2. Onward oleh Howard Schultz

Sebagian dari kita tentu pernah mengunjungi, mengenal atau setidaknya pernah mendengar tentang ‘Starbucks’ yakni kedai kopi yang berasal dari Amerika Serikat dan telah mendunia hingga ke Indonesia. Penulis buku ini merupakan CEO-nya.

Dalam bukunya, Howard Schultz menceritakan bahwa bagaimana perjuangannya dalam menghidupkan Starbucks kembali.

Saat menjadi CEO Starbucks, Schultz terpaksa mengambil keputusan sulit di mana dia harus menutup sementara lebih dari 7.000 gerai Starbucks di Amerika Serikat agar perusahaan tetap bisa bernafas.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com