CEO Aramco: Permintaan Minyak Diprediksi Meningkat hingga 2019

NEW YORK, KOMPAS.com - Chief Executive Saudi Aramco Amin Nasser mengatakan, pasar minyak tengah dalam posisi rebalancing dan diprediksi pemintaan akan terus tumbuh dalam jangka panjang.

Mengutip Reuters, Sabtu (15/4/2017) dalam jangka pendek, pasar minyak memiliki surplus, tapi Nasser mengatakan, semakin menurun dalam beberapa tahun ke depan.

"Situasi pasar masa depan akan alasan semakin kencang, meskipun volatilitas mungkin berlanjut sampai rebalancing mengambil terus ketat dan persediaan penarikan mengasumsikan tren lebih konsisten," katanya.

Nasser menuturkan, dalam dua tahun kedepan 2018 hingga 2019, Aramco mengharapkan permintaan minyak untuk terus tumbuh, dan akan melanjutkan pada tahun-tahun mendatang.

Nasser mengharapkan adanya permintaan untuk bahan bakar hidrokarbon untuk kendaraan yang akan bertambah dalam tahun-tahun mendatang bahkan ketika muncul mesin yang lebih efisien dan energi terbarukan.

Menurutnya, harga minyak telah jatuh dalam dua tahun terakhir sebagai dampak dari organisasi negara pengekspor minyak yang memotong produksi tahun ini, setelah perjanjian pada bulan November lalu.

Kemudian, Aramco menyetujui proyek investasi berdasarkan pandangan jangka panjang, mencakup beberapa dekade, dan melihat pertumbuhan permintaan terus meningkat melalui pemasaran di Amerika Serikat, Asia dan pasar lain.

Asia sudah menyumbang 60 sampai 70 persen dari pasarekspor Aramco dan dipandang sebagai pertumbuhan pasar yang terus meningkat, katanya.

Perusahaan juga meningkat produksi gas dan mengharapkan bisa memproduksi sekitar 23 miliar kaki kubik setiap hari selama dekade mendatang.