Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahas Nasib Freeport, Mike Pence Jadi Penyambung Lidah Trump

Kompas.com - 20/04/2017, 10:00 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence telah tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Rabu (19/4/2017) malam pukul 23.30 WIB.

Wapres Mike Pence didampingi istrinya Karen Pence dan dua putrinya tiba menggunakan pesawat kepresidenan United States of America bernomor 80002.

Kedatangan Mike Pence disambut oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan.

Salah satu agenda besar yang akan dibahas Mike Pence dengan pemerintah Indonesia adalah terkait status PT Freeport Indonesia yang bermarkas di Amerika Serikat dengan induk perusahaan bernama Freeport McMoran Inc.

Diketahui, Freeport Indonesia saat ini masih bersitegang dengan pemerintah Indonesia terkait perubahan status Kontrak Karya (KK) menjadi Izin Usaha Penambangan Khusus (IUPK).

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menilai, Mike Pence akan menjadi perpanjangan tangan Presiden AS Donald Trump untuk melakukan pembahasan terkait status perusahaan tambang emas tersebut di Indonesia.

"Walaupun saya duga pembicaraan soal Freeport Indonesia tidak akan detail sekali dan Pence mungkin bertindak sebagai penyambung lidah Trump," kata Fabby saat dihubungi Kompas.com, Kamis (20/4/2017).

(Baca: Ini Duduk Perkara Sebelum Freeport Diberi Izin Ekspor 8 Bulan)

Menurut Fabby, mengingat Mike Pence yang akan menjadi perpanjangan tangan Trump, hal tersebut perlu dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh pemerintah Indonesia. Agar pemerintah Indonesia bisa menengaskan posisi pemerintah terkait status Freeport Indonesia di tanah air.

"Pemerintah menurut saya perlu siap dengan argumentasi perubahan KK ke IUPK, divestasi Freeport Indonesia dan nasib perpanjangan kontrak Freeport," tutur Fabby.

Mengapa pemerintah Indonesia sangat perlu menegaskan posisinya, karena menurut Fabby, pemerintah AS akan berupaya semaksimal mungkin untuk melindungi kepentingan investasinya di luar AS.

"Kecenderungan pemerintah AS adalah melindungi kepentingan investasinya diluar negeri. Mereka perlu diberikan penjelasan dan bukti bahwa Freeport diperlakukan secara adil sesuai kaidah dan norma bisnis internasional. Jadi pemerintah perlu menyiapkan argumen dan bukti yang memadai," ucap Fabby.

(Baca: Kunjungan Wapres AS ke Indonesia Fokus pada Perdagangan?)

Kompas TV Salah satu kontrak yang hingga kini masih alot pembahasannya ialah kontrak karya Freeport Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com