Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarif LRT Jabodebek Dipatok Rp 12.000 Per Penumpang

Kompas.com - 25/04/2017, 05:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah optimistis proyek kereta api ringan atau light rail transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodetabek) bisa beroperasi sesuai target pada tahun 2019.

Penetapan tarif sarana transportasi massal ini akan dipatok Rp 12.000 per penumpang.

Kepala Subdirektorat Kelayakan Jalan Kereta Api Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Jumardi mengatakan, pembahasan tarif telah dilakukan dengan Menko Kemaritiman.

Ada tiga tarif yang dikaji yakni Rp 10.000, Rp 12.000 dan Rp 15.000. Namun dari hasil pembahasan, diputuskan agar tarif berpatokan pada Rp 12.000.

"Pertimbangan Rp 12.000 ini supaya banyak orang beralih ke transportasi umum. Tapi penetapan ini masih harus mempelajari dokumen atau business plan dari KAI karena sebagai investor yang akan disampaikan ke Kementerian Perhubungan," kata Jumardi, Jumat (22/4).

Dengan tarif tersebut, pemerintah harus memberikan subsidi yang cukup besar. Jumardi menjelaskan, dalam perhitungan awal Kemhub sebelumnya, tarif LRT untuk lintasan Cibubur-Cawang-Dukuh Atas mencapai sekitar Rp 40.000 per orang.

Saat ini pembangunan proyek LRT masih menghadapi sejumlah kendala terutama dari sisi pendanaan. Payung hukum penyelengggaraan proyek ini masih dalam proses revisi karena adanya perubahaan skema pendaaan.

Jika dalam Perpres nomor 65 tahun 2016, pembangunan sarana LRT akan didanai peluruhnya dari APBN dan prasarana akan dibiayai PT Kereta Apo Indonesia (KAI). Namun karena keterbatasan APBN, skema pendanaan menjadi berubah. Sebesar 30 persen akan didanai APBN lewat suntikan modal ke KAI dan 70 persen dari perbankan.

Jumardi mengatakan, dalam revisi Perpres nantinya akan terdapat dua skema pembiayaan. Skema awal akan tetap dimasukkan untuk mengantisa jika rencana Penyertaan Modal untuk KAI tidak disetujui legislatif.

Adapun investasi proyek LRT Jabodetabek (sarana dan prasarana) mencapai Rp 27 triliun dimana Rp 18 triliun dari perbankan dan Rp 9 triliun dari PMN. Tahun lalu, pemerintah telah mengelontorkan PMN Rp 3,4 triliun.

Meskipun revisi Perpres LRT Jabodetabek belum rampung, Jumardi mengatakan konstruksi proyek tersebut terus berlanjut dan dikerjakan oleh PT Adhi Karya Tbk.

Per 14 April 2017, progresnya sudah mencapai 12 persen dengan rincian lintasan Cibubur-Cawang 25,4 persen, Cawang-Dukuh Atas 1,4 persen dan Cawang-Bekasi Timur 11,9 persen.

Sementara itu terkait pembebasan lahan proyek sepanjang 83,6 kilometer (km) ini masih belum sepenuhnya rampung. Pasalnya kebutuhan lahannya tidak mencukupi dari lahan-lahan yang dimiliki oleh Kementerian PUPR.

Ada beberapa titik yang harus membutuhkan pembebasan lahan. Total kebutuhan dana untuk pembebasan lahan LRT Jabodetabek mencapai Rp 1,7 triliun.

"Untuk memperceptat pembanguan proyek ini, kita menggunakan lahan negara. Namun di lintasan Cawang-Bekasi Timur ada juga proyek jalan tol yang sedang jalan yang membutuhkan perluasan lahan sehingga lahan yang tadinya untuk LRT sudah habis untuk tol. Selain itu, ada juga kebutuhan lahan untuk Depo di Bekasi Timur sekitar 10 hektare," jelas Jumardi.

Untuk pendanaan pembebasan lahan tersebut, Kemenhub telah mengajukan dana ke Lembaga Management Aset Nasional (LMAN).

Namun lantaran anggaran LMAN tahun ini terbatas, pihaknya telah mengajukan agar dana pembanguan jalur kereta jambi-Palembang sekitar Rp 1 triliun yang saat ini belum digunakan bisa dialihkan untuk pembebasan lahan LRT Jabodetabek.

Meskipun dana untuk lahan ini belum ada namun akan ditalangi terlebuh dahulu oleh Adhi Karya sebagai kontraktor. (Dina Mirayanti Hutauruk)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com