Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indosat Akan Terbitkan Obligasi dan Sukuk Ijarah Rp 3 Triliun

Kompas.com - 28/04/2017, 08:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Indosat Tbk pada Kamis (27/4/2017) mengadakan Paparan Publik berkenaan dengan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II Indosat Tahap I Tahun 2017 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Indosat Tahap I Tahun 2017.

Keduanya akan diterbitkan dalam mata uang rupiah dengan total nilai emisi sebanyak-banyaknya Rp 3 triliun.

President Director & CEO Indosat Alexander Rusli mengatakan, penerbitan obligasi dan sukuk ijarah ini merupakan bagian dari rencana jangka panjang keuangan Perseroan dalam memenuhi kebutuhan pendanaan sekaligus memperbaiki struktur permodalan dan profil utang. 

"Kami harapkan hal ini akan memberi efek positif untuk pengembangan bisnis ke depan dan kami
dapat semakin fokus dalam memberikan layanan terbaik kepada pelanggan," kata Alex melalui siaran pers, Kamis. 

Indikasi struktur penawaran adalah sebagai berikut:

Obligasi Berkelanjutan II Indosat Tahap I
Nilai Emisi : Sebanyak-banyaknya sebesar Rp 2,7 triliun
Jangka Waktu:
1. Seri A: 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender sejak Tanggal Emisi
2. Seri B: 3 (tiga) tahun sejak Tanggal Emisi
3. Seri C: 5 (lima) tahun sejak Tanggal Emisi
4. Seri D: 7 (tujuh) tahun sejak Tanggal Emisi
5. Seri E: 10 (sepuluh) tahun sejak Tanggal Emisi

Kisaran Suku Bunga:
1. Seri A: sebesar 6,85 persen - 7,35 persen per tahun
2. Seri B: sebesar 7,90 persen - 8,40 persen per tahun
3. Seri C: sebesar 8,30 persen - 8,80 persen per tahun
4. Seri D: sebesar 8,50 persen - 9,00 persen per tahun
5. Seri E: sebesar 8,95 persen - 9,45 persen per tahun
dibayarkan setiap triwulan sejak Tanggal Emisi

Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Indosat Tahap I
Nilai Emisi : Sebanyak-banyaknya sebesar Rp 300 miliar
Jangka Waktu :
1. Seri A: 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender sejak Tanggal Emisi
2. Seri B: 3 (tiga) tahun sejak Tanggal Emisi
3. Seri C: 5 (lima) tahun sejak Tanggal Emisi
4. Seri D: 7 (tujuh) tahun sejak Tanggal Emisi
5. Seri E: 10 (sepuluh) tahun sejak Tanggal Emisi

Kisaran suku bunga:

1. Seri A: sebesar 6,85 persen - 7,35 persen per tahun
2. Seri B: sebesar 7,90 persen - 8,40 persen per tahun
3. Seri C: sebesar 8,30 persen - 8,80 persen per tahun
4. Seri D: sebesar 8,50 persen - 9,00 persen per tahun
5. Seri E: sebesar 8,95 persen - 9,45 persen per tahun

Berdasarkan hasil pemeringkatan dari Pefindo hasil pemeringkatan atas Obligasi dan Sukuk Ijarah perseroan adalah IdAAA (Triple A) untuk Obligasi dan idAAA(sy) (Triple A Syariah) untuk Sukuk Ijarah.

Sementara berdasarkan hasil pemeringkatan dari Fitch, hasil Pemeringkatan Obligasi dan Sukuk Ijarah Perseroan adalah AAA(idn) (Triple A) untuk Obligasi dan AAA(idn) (Triple A Syariah) untuk Sukuk Ijarah.

Bookbuilding akan dilaksanakan mulai tanggal 27 April 2017 sampai dengan tanggal 10 Mei 2017.

Tanggal efektif diharapkan didapatkan pada tanggal 22 Mei 2017 sehingga pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dapat dilakukan pada tanggal 2 Juni 2017.

Penerbitan Obligasi dan Sukuk Ijarah Indosat ini dibantu oleh penjamin pelaksana emisi yang terdiri dari PT Mandiri Sekuritas, PT BCA Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Indo Premier Sekuritas dan PT CIMB Sekuritas Indonesia.

Bertindak sebagai wali amanat adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Penasehat hukum dalam penerbitan Obligasi dan Sukuk Ijarah ini adalah Hadiputranto, Hadinoto
& Partners; dengan notaris Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH, serta auditor
independen oleh KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (PwC)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com