Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nestle Populerkan Kopi Lampung

Kompas.com - 04/05/2017, 22:51 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

LAMPUNG, KOMPAS.com - PT Nestle Indonesia menandatangani nota kesepakatan dengan Pemerintah Provinsi Lampung dalam pemberdayaan petani kopi Lampung dengan mencantumkan logo khas daerah Lampung yaitu Siger Lampung pada kemasan kopi Nescafe Classic.

Acara penandatanganan tersebut dilakukan di kebun percontohan tanaman kopi Nestle Indonesia di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, Kamis (4/5/2017).

Hal itu dilakukan agar kopi Lampung jenis robusta semakin terkenal dan mendunia dengan ditampilkannya logo Siger Lampung pada kemasan produk kopi Nescafe Classic.

Direktur Legal Corporate Affairs, PT Nestle Indonesia, Debora Tjandrakusuma mengatakan, sebagai salah satu produsen kopi terkenal, pabrik kopi Nescafe di Panjang, Kota Bandar Lampung telah menggunakan 100 persen biji kopi robusta asal Lampung.

"Suatu kebanggaan bagi kami menggunakan 100 persen biji kopi robusta Lampung pada seluruh produk Nescafe yang diproduksi di Pabrik Nestle Panjang, Provinsi Lampung. Kami berharap logo Siger ini dapat semakin memperkuat komitmen kami untuk menghadirkan pengalaman minum kopi terbaik baik para konsumen Nescafe,” ujarnya.

Menurutnya, nota kesepakatan tersebut melengkapi serangkaian program kemitraan strategis Nestle lndonesia dengan para petani kopi di Kabupaten Tanggamus dan Lampung Barat sejak 1994.

Dia menjelaskan, dalam perjalanannya petani kopi di Lampung terus ikut berperan dalam membangun kualitas produk kopi Nescafe. Hal itu dilakukan melalui beragam kegiatan pelatihan seperti peremajaan tanaman kopi, peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam praktik budidaya kopi robusta yang berkelaniutan, penanganan tanaman sebelum dan sesudah panen.

Selain itu, peningkatan pengetahuan mengenai mata rantai biji kopi termasuk pemasarannya, serta membantu para petani kopi untuk mendapatkan akses fasilitas pembiayaan dari bank.

“Dengan bantuan teknis maupun frnansial untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian, kami ingin membuka kesempatan bagi para petani kopi untuk ikut bersaing di pasar kopi nasional dan global, hingga pada akhirnya dapat turut meningkatkan keseiahteraan mereka dan keluarganya,” tutur Wisman Djaja, Sustainability Agriculture Development & Procurement Director PT Nestle lndonesia.

Wisman menambahkan, selain aspek teknis, akses finansial juga penting agar para petani kopi memiliki keunggulan kompetitif di tengah berkembangnya industri kopi di lndonesia.

“Kami tengah mengembangkan model financial ecosystem yang kami harapkan dapat berkembang dalam skala yang lebih besar melalui keria sama dengan pemerintah untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) di bidang pertanian," pungkasnya.

Dari data PT Nestle Indonesia, jumlah kemitraan Nestle lndonesia kini telah menjangkau sekitar 20.000 petani kopi, dan lebih dari 18.000 di antaranya telah memperoleh validasi 4C (Common Code for the Coffee Community), sebuah standar yang mencakup berbagai aspek dalam pertanian kopi berkelanjutan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Whats New
Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com