Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebijakan Trump Bikin Laba Emirates Menukik 82 Persen

Kompas.com - 12/05/2017, 05:38 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNN Money

DUBAI, KOMPAS.com - Maskapai penerbangan asal Dubai Emirates Airlines harus menerima kenyataan pahit bahwa laba pada kuartal I 2017 menukik 82 persen.

Anjloknya laba Emirates secara signifikan ini disebabkan lemahnya permintaan pasar, dan beberapa peristiwa yang tidak menguntungkan bisnis, termasuk kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Mengutip CNN Money, Kamis (11/5/2017), anjloknya laba membuat Emirates tidak membagikan laba untuk pertama kalinya sejak periode 1995 sampai 1996.

Padahal, tahun lalu Emirates menyerahkan dividen kepada pemerintah Dubai sebesar 681 juta dollar AS setelah meraup laba 1,8 miliar dollar AS.

CEO Emirates Sheikh Ahmed bin Saeed Al Maktoum menuturkan, tahun 2016 dan 2017 adalah satu dari tahun-tahun paling menantang yang dialami Emirates.

Kebijakan larangan bepergian yang diterapkan AS, keluarnya Inggris dari Uni Eropa, dan serangan teror di Eropa berdampak pada permintaan penerbangan.

Selain itu, industri minyak dan gas yang lesu juga menurunkan permintaan penerbangan. Al Maktoum menyatakan pihaknya memprediksi tahun yang berat masih harus akan dihadapi.

"Kami masih tetap optimistis terhadap masa depan industri kami, meski kami mengekspektasikan tahun ke depan masih menantang," ujar Al Maktoum.

Ia menuturkan, beberapa tantangan yang harus dihadapi adalah persaingan yang makin ketat menekan maskapai. Selain itu, volatilitas di banyak pasar penting berdampak pada arus dan permintaan perjalanan, khususnya udara.

Bulan lalu, Emirates dikabarkan memangkas frekuensi penerbangan ke AS. Ini terjadi setelah Emirates terdampak langsung kebijakan larangan bepergian yang diterapkan Trump.

Menyusul kebijakan larangan terbang, Trump melarang penumpang maskapai yang terbang dari 10 bandara di negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara membawa perangkat elektronik lebih besar dari ponsel ke dalam kabin.

Emirates juga menyatakan faktor kursi alias seat factor, yang mengukur seberapa penuh kursi terisi pada setiap penerbangan turun menjadi 75,1 persen dibandingkan 76,5 persen sebelumnya.

Menurut Emirates, turunnya seat factor disebabkan ketidakpastian ekonomi dan kuatnya persaingan di banyak negara. Adapun pada tahun 2016 lalu, Emirates mengangkut 56,1 juta penumpang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN Money
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com