Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbankan Harus Bersiap Hadapi Serangan Lain Pasca Ransomware WannaCry

Kompas.com - 18/05/2017, 11:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara sebelumnya sudah memastikan bahwa Indonesia sudah aman dari serangan virus Ransomware WannaCry yang menghebohkan sejumlah negara di dunia.

Namun menurut analis forensik digital Ruby Alamsyah, Indonesia masih rentan serangan siber lanjutan, terutama perbankan.

Menurut Ruby yang juga alumnus TI Universitas Gunadarma, ancaman serangan siber serupa Ransomware WannaCry ini akan selalu ada, dan bisa saja tiba di saat-saat yang tak terduga. Pasalnya, masih banyak celah keamanan yang bisa ditembus.

"Selain harus rajin-rajin menambal lubang melalui update patch yang disediakan penyedia sistim operasi, penanganan malware seperti ini harus diikuti manajemen infrastruktur jaringan yang andal," kata dia melalui keterangannya, Kamis (18/5/2017).

Dia menambahkan agar perusahaan selalu menggunakan fitur peralatan jaringan secara optimal. Karena banyak perusahaan yang beli switch mahal sampai puluhan juta rupiah, tapi tidak dioptimalisasi. Tidak pakai virtual LAN, tidak difilter trafiknya, dibiarkan default.

Ruby pun tak menampik bahwa ancaman serangan siber akan meluas, tidak hanya menyasar rumah sakit namun juga akan menyasar ke sektor perbankan.

Ruby menilai, sistem back-end perbankan masih tergolong aman dari serangan ransomware WannaCry. Pasalnya, sistem operasi server yang dimiliki perbankan tergolong merupakan sistem operasi yang aman dan rutin diperbarui.

"Kemungkinan besar sistem TI perbankan masih aman dari ransomware WannaCry. Alasannya, sudah aman sistem operasinya, sistem TI perbankan juga dalam isolated network alias tidak terhubung ke internet secara langsung. Selain itu, sistem TI perbankan dilengkapi firewall dan perangkat keamanan TI lainnya," kata dia.

Perlu Waspada

Akan tetapi, Ruby menilai bahwa perbankan harus tetap waspada. Level kesadaran akan keamanan TI perbankan maupun instansi lainnya tetap harus tinggi. Pasalnya, serangan siber lainnya akan sangat mungkin terjadi dalam waktu dekat.

"Melihat dari Ransomware WannaCry, kami menganalisa bahwa kemungkinan serangan serupa dari shadow broker ini akan terulang dan muncul versi baru lainnnya," ujar Ruby.

"Mereka (peretas) sudah memiliki bocoran NSA exploit. Baru satu saja yang digunakan saat ini, yaitu penyebaran Ransomware menggunakan NSA exploit: EternealBlue dan DoublePulsar yang menyasar SMB dari OS Windows."

Saat ini sudah selayaknya Indonesia membentuk badan seperti Badan Penanganan Bencana, tapi ini khusus bencana teknologi informasi.

"Teknologi informasi sudah merambah ke hampir semua lini kehidupan," saran Akbar Marwan, praktisi dan akademisi TI dari Universitas Gunadarma.

(Baca: Sistem TI Perbankan Aman dari "Ransomware WannaCry," tetapi...)

Kompas TV Virus Ransomware Wannacry kini tengah membuat dunia maya heboh, termasuk Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com