Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politik Menghangat, Mengapa S&P Berani Naikkan Peringkat RI ke Investment Grade?

Kompas.com - 22/05/2017, 07:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga pemeringkat Standard & Poors (S&P) menaikkan peringkat Indonesia menjadi investment grade, meskipun kondisi politik menghangat dan cenderung memanas pasca-Pilkada DKI Jakarta.

Hal itu terlihat dari rating yang diberikan S&P menjadi BBB- dari sebelumnya BB+ dengan outlook stabil.

Kepala Riset Bahana Sekuritas Harry Su mengungkapkan meski kondisi politik Indonesia masih cukup panas pasca Pilkada DKI, S&P menilai secara keseluruhan kondisi politik cukup stabil.

Selain itu, pemerintah juga masih memiliki legitimasi yang kuat, serta ada komitmen untuk memberantas korupsi.

Pemerintah Indonesia juga dinilai mampu meningkatkan kehati-hatian fiskal dengan mengurangi risiko menurunnya pendapatan pajak di masa yang akan datang melalui program tax amnesty yang telah dimulai sejak tahun lalu.

"Secara keseluruhan S&P menilai kebijakan pemerintah saat ini cukup fair, transparan serta keputusan dan geraknya dapat diperkirakan oleh seluruh kalangan," kata Harry mengomentari S&P, Minggu (21/5/2017).

Atas hasil peringkat itu, Bahana Sekuritas menilai, kenaikan rating ini juga akan membawa lebih banyak lagi arus modal asing masuk ke Indonesia sehingga yield surat utang akan turun. Dalam riset yang dilakukan Bahana memperlihatkan imbal hasil surat hutang pemerintah tenor 10 tahun m

ungkin akan turun ke kisaran 6,5 persen, dari level saat ini 6,9 persen.

Dalam kesempatan itu, Bahana juga merivisi naik perkiraan indeks hingga akhir tahun ini ke level 6.300 dari perkiraan sebelumnya 6.000.

Beberapa sektor yang akan diuntungkan diantaranya Bank Mandiri (BMRI), Bank Negara Indonesia (BBNI), Bank CIMB Niaga (BNGA) yang bakal mendapat biaya dana yang lebih murah dan meningkatnya likuiditas.

Saham konstruksi dan infrastruktur seperti PT Jasa Marga (JSMR) dan PT Waskita Karya (WSKT) juga akan diuntungkan oleh turun nya bunga kredit sehingga pembayaran hutang dapat berkurang dan kendala kebutuhan pendanaan proyek akan berkurang.

Sebelumnya diberitakan setelah menanti sekian lama, akhirnya Indonesia mendapat rating investment grade dari lembaga pemeringkat international Standard and Poors.

S&P mengikuti lembaga pemeringkat lainnya Fitch ratings dan Moody's Investor Service yang sudah terlebih dahulu memberi rating investment grade.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com