Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rudiyanto
Direktur Panin Asset Management

Direktur Panin Asset Management salah satu perusahaan Manajer Investasi pengelola reksa dana terkemuka di Indonesia.
Wakil Ketua I Perkumpulan Wakil Manajer Investasi Indonesia periode 2019 - 2022 dan Wakil Ketua II Asosiasi Manajer Investasi Indonesia Periode 2021 - 2023.
Asesor di Lembaga Sertifikasi Profesi Pasar Modal Indonesia (LSPPMI) untuk izin WMI dan WAPERD.
Penulis buku Reksa Dana dan Obligasi yang diterbitkan Gramedia Elexmedia.
Tulisan merupakan pendapat pribadi

Berapa Ekspektasi "Return" yang Wajar di Reksa Dana Saham?

Kompas.com - 22/05/2017, 13:32 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorBambang Priyo Jatmiko

Reksa dana saham merupakan jenis reksa dana yang kebijakan investasinya minimal 80 persen di saham. Sebagaimana diketahui, saham memiliki karakteristik yang high risk dan high return.

Lantas, berapakah ekspektasi return yang wajar untuk reksa dana saham ini ?

Untuk mengetahui ekpektasi return pada reksa dana saham, investor perlu memahami cara kerja investasi saham dan reksa dana saham.

Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan atas suatu perusahaan. Oleh karena itu, biasanya harga saham mencerminkan nilai dari fundamental perusahaan tersebut.

Yang dimaksud dengan fundamental adalah kemampuan suatu perusahaan menghasilkan laba dan mempertahankan kelangsungan usahanya dalam jangka panjang.

Secara teori, dalam jangka panjang, harga saham akan naik atau turun mengikuti fundamental perusahaan.

Dalam Bahasa yang lebih sederhana, jika laba bersih suatu perusahaan naik secara konsisten mengalami peningkatan 15 persen per tahun selama 10 tahun, maka kenaikan harga saham juga seharusnya akan mengikuti persentase tersebut.

Meski demikian, perlu diperhatikan bahwa dalam jangka pendek, terkadang harga saham bisa naik atau turun tidak sesuai fundamentalnya karena dipengaruhi berbagai faktor seperti sentiment politik, pertumbuhan ekonomi nasional dan global, aliran dana asing, optimisme-pesimisme investor dan berbagai faktor lainnya.

Saat ini perusahaan yang sahamnya terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia dan dapat diperjualbelikan oleh publik per 18 Mei 2017 mencapai 547 perusahaan. Dibandingkan 5 tahun yang lalu, per akhir 2012 yang sebanyak 459, terdapat 88 perusahaan baru yang menjadi perusahaan terbuka. Jumlah ini masih akan terus bertambah setiap tahunnya.

Dengan begitu banyaknya perusahaan ada, tentu memperkirakan kenaikan harga saham menjadi sulit. Sebab ada perusahaan yang fundamentalnya baik dan mengalami pertumbuhan signifikan, ada pula yang fundamentalnya kurang baik dan mengalami penurunan.

Untuk itu, Bursa Efek Indonesia merangkum semua saham tersebut ke dalam 1 indeks yang disebut Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Dengan melihat IHSG, secara umum bisa diperoleh gambaran harga saham di Indonesia apakah sedang mengalami kenaikan atau penurunan. Dari Informasi tersebut, kita juga bisa mendapatkan gambaran mengenai tingkat keuntungan dan risiko dari saham itu sendiri.

Dalam mengelola reksa dana saham, amat jarang manajer investasi membeli 547 saham tersebut. Sebab tidak semua saham kinerjanya bagus. Ada pula saham yang bagus, namun kurang likuid atau jarang ditransaksikan sehingga menyulitkan jika mau dijual nantinya.

Ada reksa dana saham yang hanya memiliki sekitar 25-30 saham, ada pula yang mencapai 80 – 100 saham tergantung strategi investasi yang dipergunakannya. Hal ini menyebabkan besaran imbal hasil atau return yang dihasilkan reksa dana saham terkadang berbeda dengan return yang dihasilkan IHSG secara keseluruhan.

Jika ternyata pilihan manajer investasi tepat, kenaikan reksa dana saham bisa di atas IHSG, namun jika tidak, kinerja reksa dana saham bisa di bawahnya. Kemampuan manajer investasi mengalahkan IHSG atau tidak inilah yang membedakan antara suatu reksa dana saham dengan yang lainnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com