Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Perusahaan Malaysia Investasi Rp 120 Triliun di Indonesia

Kompas.com - 24/05/2017, 05:54 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo menyatakan bahwa sejumlah perusahaan asal Malaysia berkomitmen untuk berinvestasi Rp 120 triliun.

Menurut Mendes Eko, perusahaan-perusahaan Malaysia akan berinvestasi di bidang kelistrikan dan pembangunan jalan tol. Mendes Eko mengatakan, Komitmen ini didapat dari pertemuan antara mereka dengan Mendes PDTT, dan sejumlah perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta di Jakarta, Selasa (23/5/2017).

"Dalam perkembangan, ada tambahan interest lagi dari Malaysia yang awalnya Rp 65 triliun. Selain itu Malaysia juga berinvestasi di bidang perkebunan, properti, dan industri real estate. Ini kerja sama yang baik dengan BUMN dan swasta nasional," ujar Mendes Eko di Hotel Gran Melia Jakarta, Selasa (23/5/2017).

Mendes Eko menuturkan, pemerintah juga berpotensi menggaet investasi listrik dan pabrik semen sebesar total Rp 61,1 triliun. Selain itu, untuk beberapa proyek infrastruktur dan properti juga ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan BUMN dengan nilai Rp 65,6 triliun.

Tidak hanya itu, terang Eko, YTL Corporation Berhad akan melanjutkan investasinya dalam membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Jati B dengan nilai investasi Rp 32,4 triliun.

"YTL sebenarnya sudah kontrak, tetapi karena ada isu kita turunkan dibicarakan lagi," jelas dia.

Mendes Eko menambahkan, Indonesia siap membantu perusahaan-perusahaan asal Malaysia jika menemukan kendala berinvestasi. Salah satunya dengan mederegulasi peraturan-peraturan untuk memudahkan investasi.

"Kalau ada kendala kami bantu fasilitasi. Apalagi Indonesia sudah masuk investment grade," ujar dia.

Sebelumnya, Mendes Eko mengunjungi ke Malaysia untuk menjadi mediator pada acara "Indonesia-Malaysia Business Networking" pada 20-21 April 2017. Dalam kunjungannya, Malaysia berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia sebesar Rp 65 triliun.

Kompas TV Naik Peringkat, BI Berharap Investor Asing Bisa ke Indonesia

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com