Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di India, Warga Protes Penerapan Pajak Tinggi untuk Pembalut Wanita

Kompas.com - 26/05/2017, 13:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NEW DELHI, KOMPAS.com - Pemerintah India dikabarkan bakal menerapkan pajak sebesar 12 persen untuk produk pembalut wanita. Kebijakan ini pun diprotes banyak pihak.

Dalam kebijakan perpajakan baru yang ditetapkan pemerintah India pada pekan lalu, beberapa produk seperti kondom dan alat kontrasepsi lainnya tidak akan dipajaki. Karenanya, keputusan untuk memajaki pembalut dipertanyakan.

Sebuah petisi pun dilayangkan oleh legislator India Sushmita Dev. Petisi tersebut mendesak agar produk pembalut wanita dibebaskan dari pajak dan telah ditandatangani oleh lebih dari 300.000 orang.

Ribuan orang termasuk para selebriti pun ikut bergabung dalam kampanye viral dengan tuntutan yang sama.

Kampanye bertajuk #LahuKaLagaan tersebut diluncurkan oleh kelompok SheSays yang memiliki misi mengakhiri diskriminasi berbasis jender.

"Hak wanita untuk memiliki akses terhadap higienitas dan sanutasi kala menstruasi adalah absolut. Wanita tidak boleh didiskriminasikan atas dasar fungsi tubuh alamiah," ujar Trisha Shetty, pendiri SheSays seperti dikutip dari CNN Money, Jumat (26/5/2017).

Pembalut wanita dihargai antara 5 rupee hingga 12 rupee atau 0,08 hingga 0,20 dollar AS yang setara sekitar Rp 1.000 hingga Rp 2.600 dan saat ini memiliki besaran pajak yang bervariasi.

(Baca: Impor Emas India Melesat 582 Persen, Ada Apa?)

 

Di beberapa negara bagian di India, pajak untuk pembalut bisa mencapai 14,5 persen. Harga dan pajak atas produk pembalut tersebut paling memukul jutaan wanita di kawasan pedesaan.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Nielsen pada tahun 2011 menemukan bahwa hanya 12 persen wanita di India yang menggunakan pembalut. Pajak atas produk kewanitaan juga terjadi di belahan lain dunia.

Beberapa legislator di Amerika Serikat menuntut dicabutnya aturan pajak atas produk tampon pada tahun 2016 lalu.

Sementara itu, "pajak merah muda" alias kondisi di mana wanita harus membayar lebih tinggi ketimbang pria untuk produk yang serupa, juga diprotes oleh aktivis di beberapa negara. 

Kompas TV Ratusan ATM Mati Akibat Ransomware Wannacry

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com