Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa China Tak Segera Cairkan Dana Poyek KA Cepat Jakarta-Bandung?

Kompas.com - 30/05/2017, 14:57 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendanaan proyek kereta api (KA) cepat Jakarta-Bandung belum juga cair. Padahal peletakan batu pertamanya sudah dilakukan Presiden Joko Widodo pada Januari 2016 lalu.

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menuturkan, keengganan Cina Development Bank (CDB) mencairkan dana proyek KA cepat lantaran pemilik proyek, PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC), belum memenuhi persyaratan.

"Apa itu? Ya persoalan lahannya ya harus selesai semuanya," ujar Darmin di Jakarta, Selasa (30/5/2017).

Ia enggan menyampaikan solusi apa yang akan diambil pemerintah atas persoalan itu. Menurutnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno adalah pihak yang harusnya memberikan jawaban atas persoalan itu.

Proyek KA Cepat Jakarta-Bandung memang bukan proyek pemerintah melainkan proyek bisnis antara BUMN Indonesia dan BUMN China. Pemerintah sendiri tidak menganggarkan satu rupiah pun untuk megaproyek tersebut.

Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Hanggoro Budi Wiryawan menuturkan, lahan yang sudah dibebaskan untuk proyek KA Cepat baru mencapai 53 persen.

Salah satu lahan pembahasannya belum rampung adalah lahan di kawasan Halim Perdanakusuma, Cawang, Jakarta Timur. Rencananya, kawasan itu akan dikembangkan sebagai transit oriented development (TOD).

"Kata Pak Presiden, ini harus selesai. Pokoknya harus selesai," kata Hanggoro.

(Baca: Sempat Dikeluhkan Jokowi, Ini Progres Kereta Cepat Jakarta-Bandung )

Hingga saat ini, kelanjutan proyek senilai 5,1 miliar dollar AS atau setara Rp 67,8 triliun (kurs 13.300) masih menuai banyak tanda tanya.

Meski izin pembangunan sudah diberikan Kementerian Perhubungan, proyek itu justru terkendala persolan dana.

Rencananya struktur pembiayaan proyek KA cepat terdiri dari pinjaman CDB sebesar Rp 50,8 triliun, atau 75 persen dari total dana proyek.

Sementara itu sisanya 25 persen berasal dari modal perusahaan gabungan BUMN Indonesia dan China yakni PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

Kompas TV LRT Segera Hadir di Bandung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com