Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Data Rahasia, Rapat DPR dengan Pansel OJK Digelar Tertutup

Kompas.com - 31/05/2017, 18:20 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi XI DPR memutuskan untuk mengelar rapat tertutup dengan Panitia Seleksi (Pansel) pimpinan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Untuk sesi tanya jawab akan digelar tertutup," ujar Wakil Ketua Komisi XI DPR Marwan Cik Hasan yang memimpin rapat tersebut, Jakarta, Rabu (31/5/2017).

Keputusan Komisi XI menggelar rapat tertutup dengan Pansel OJK lantaran akan ada banyak data informasi rahasia yang akan dikonfirmasi dengan Pansel OJK yang dipimpin Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Sehari sebelum menggelar rapat dengan Pansel OJK, Komisi XI memangil Badan Intelejen Negara (BIN) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Kedua lembaga itu dimintai keterangan seputar 14 nama-nama calon pimpinan OJK yang diserahkan Presiden Joko Widodo ke DPR.

Meski begitu, sebelum rapat ditutup untuk umum, Kondisi XI memberikan kesempatan wartawan untuk mendengarkan penjelasan Ketua Pansel OJK Sri Mulyani.

Namun, Sri Mulyani hanya memberikan pernyataan secara umum terkait proses seleksi calon pimpinan OJK yang digelar sejak awal 2017 lalu.

(Baca: Dipanggil DPR, Pansel OJK Siapkan "Amunisi")

Kompas TV Panitia Seleksi Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan akhirnya membuka calon kandidat petinggi OJK. Hingga penutupan pendapaftaran pada 2 Februari lalu, tercatat 882 orang telah mendaftar. Dari jumlah tersebut, calon yang lolos ke tahap kedua mencapai 107 orang. Kursi petinggi OJK memang sangat menggiurkan. Tidak hanya pelaku jasa keuangan yang mendaftar, tapi para akademisi hingga politisi juga turut mendaftar. Yang menarik, separuh pendaftar justru merupakan kaum muda. Kalangan profesional lembaga keuangan memang mendominasi kandidat dengan jumlah hingga 40 orang. Namun, dua kandidat dari yang merupakan politisi di dewan perwakilan juga turut lolos. Selain ketua Komisi XI DPR, dari Partai Golkar Melchias Markus Mekeng, politisi PDI-P, Andreas Eddy Susetyo juga turut meramaikan bursa calon dewan komisioner OJK. Namun, menjadi komisioner OJK tidaklah mudah. Pasalnya, lembaga ini mengawasi lembaga dengan aset hingga ribuan triliun rupiah. Lembaga ini meliputi bank, asuransi, dana pensiun, hingga para emiten di Bursa Efek Indonesia. Untuk itu, masyarakat juga diajak memberi masukan. Menjadi komisioner OJK memang tidak bisa bermodalkan niat semata. Integritas yang tinggi juga mutlak dimiliki para kandidat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com