Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Pemerintah Tak Kuasa Menahan Laju Harga Jengkol

Kompas.com - 01/06/2017, 08:15 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kenaikan harga jengkol di beberapa pasar tradisional menjadi perhatian, harga panganan yang memiliki aroma khas tersebut tiba-tiba melonjak hampir mencapai Rp 100.000 per kilogram.

Sayangnya pemerintah melalui Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian pun tak bisa melakukan intervensi terhadap kenaikan dan kelangkaan jengkol yang terjadi saat ini.

Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita pun ikut angkat bicara terkait kenaikan harga jengkol yang terjadi saat ini.

"Jengkol apa urusannya, jangan makan jengkol nanti (sakit) kejengkolan kalau kata orang Sunda, jengkol tidak memberikan inflasi, jangan makan jengkol makan pete saja," ujar Mendag Enggartiasto di Kementerian Perdagangan, Rabu (31/5/2017).

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Prihasto Setyanto mengatakan, jengkol merupakan komoditas yang tidak diatur oleh pemerintah.

"Jengkol memang tidak termasuk yang diatur oleh pemerintah," ujarnya saat dihubungi Kompas.com.

Direktur Perbenihan Hortikultura Kementan Sukarman mengatakan, tanaman jengkol saat ini tidak sedang memasuki masa panen atau berbuah.

"Memang tidak lagi musim jengkol, jadinya berpengaruh ke harga. Itu setahun sekali panennya. Sekarang lagi tidak ada, panen lagi nanti kalau bulan Oktober atau November atau Desember, sama seperti duren, pete, dan lainnya," pungkasnya.

Sebelumnya, Suhartini, salah satu pedagang sayur di Pasar Pondok Labu, Jakarta Selatan, mengatakan memang dalam beberapa hari terakhir harga jengkol tengah alami kenaikan dan pasokan sulit dicari oleh pedagang.

Penyebabnya adalah kelangkaan pasokan jengkol dari petani kepada para pedagang di berbagai pasar tradisional.

"Wah lagi susah barangnya, harganya mahal juga Rp 90.000 per kilogram," ujarnya kepada Kompas.com, di Jakarta, Selasa (30/5/2017).

Senada dengan Suhartini yakni Lastri pedagang sayur di Pasar Cimanggis, Tangerang Selatan, mengatakan harga jengkol tengah naik, yang disebabkan menurunnya pasokan kepada pedagang.

"Ini harganya Rp 70.000 per kilogram, ini saya baru dapat barangnya, memang susah kemarin-kemarin enggak jual sama sekali enggak ada pasokannya," jelasnya.

Menurutnya, para pedagang biasanya membeli jengkol dari para petani yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat, jika pasokan berkurang maka pedagang akan berebut membeli dan harga terkerek naik.

"Ini belinya dari Bogor, memang musiman jadi kadang banyak kadang susah, pembelinya biasanya warung makan, warteg," paparnya.

(Baca: Harga Jengkol Tembus Rp 90.000 Per Kg, Pedagang Sulit Cari Pasokan)

Kompas TV Harga Jengkol Meroket Melebihi Harga Daging Ayam

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com