JAKARTA, KOMPAS.com - Hari ini, Kamis (1/6/2017) diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila. Menurut Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad mengatakan, Pancasila tidak hanya sebuah falsafah dan pandangan hidup bangsa, tetapi juga alat pemersatu bangsa.
"Seperti yang kita pahami bersama, akhir-akhir ini ada beragam upaya yang ingin memecah solidaritas bangsa," kata Muliaman di Jakarta, Kamis.
Muliaman menyatakan, sudah menjadi tugas dan tanggung jawab bersama sebagai penerus bangsa yang mewarisi buah perjuangan para pahlawan dan pendahulu untuk terus merajut persatuan dalam kebhinekaan demi keutuhan NKRI.
Menurut dia, ada lima nilai Pancasila yang harus dikedepankan dan dijiwai dalam bermasyarakat dan menjalankan tugas sehari-hari.
Pertama, saling menghormati dan bekerja sama antar pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda. Dengan demikian, akan terbina kerukunan hidup.
"Kedua, Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia serta mengembangkan sikap tenggang rasa," jelas Muliaman.
Nilai berikutnya adalah bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia, memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
"Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan," ungkap Muliaman.
Selanjutnya adalah mengutamakan kepentingan masyarakat dan mengedepankan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
Terakhir, imbuh Muliaman, adalah bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
(Baca: Menjaga Pancasila, Pangan Jadi Kunci Persatuan dan Kesatuan Bangsa)