Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bike Sharing," Solusi Transportasi Inovatif di China

Kompas.com - 08/06/2017, 13:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

SHANGHAI, KOMPAS.com - Saya tiba di Shanghai, China pada awal pekan ini untuk meliput sebuah gelaran inovasi teknologi terkemuka. Tentu saja, kesempatan bepergian ke luar negeri selalu saya sempatkan untuk menjajal sarana transportasi publik setempat.

Ketika tengah berjalan kaki menuju minimarket untuk membeli susu dan cemilan, mata saya tertuju pada deretan sepeda berwarna kuning, hijau, maupun oranye yang terparkir begitu saja di trotoar. Kadang ada beberapa sepeda, tidak jarang hanya satu atau dua unit.

(Baca: Menhub Jajal Bike Sharing di Beijing)

Di lokasi yang lebih ramai seperti di depan pusat perbelanjaan, apartemen, atau stasiun kereta api bawah tanah, sepeda yang diparkir jumlahnya bisa mencapai puluhan. Sepeda berwarna kuning namanya OFO, sementara yang oranye bernama Mobike, sayang saya tak tahu nama sepeda berwarna hijau lantaran bertuliskan aksara Mandarin yang saya tak pahami.

Penasaran, saya mencoba mencari tahu apa sebenarnya sepeda itu. Ah, ternyata itu adalah sepeda yang disediakan perusahaan layanan "bike sharing" alias berbagi sepeda. Warga atau pengguna bisa memanfaatkan sepeda tersebut untuk bepergian jarak dekat atau menengah di dalam kota.

Ketika "ngobrol" dengan warga lokal yang saya kenal saat menumpang kereta, sepeda bike sharing sangat berguna ketika sedang terburu-buru atau jarak tempuhnya "nanggung," yakni terlalu dekat jika naik kereta bawah tanah atau bus, tapi jauh jika jalan kaki.

Pasar Bike Sharing

 

Mengutip situs www.sanwen8.cn, bike sharing adalah proyek yang diimplementasikan oleh perusahaan penyedia layanan bekerja sama dengan pemerintah.

Tujuannya adalah menyediakan sepeda umum di kampus, stasiun metro, halte bus, pemukiman, kawasan bisnis, dan area publik lainnya guna memudahkan warga dalam bepergian dan beraktivitas.

Di pasar bike sharing China saat ini, OFO dan Mobike adalah dua perusahaan yang menyediakan paling banyak sepeda di berbagai kota di China.

Ada tiga aspek penting dalam bike sharing, yakni tidak ada tempat parkir yang pasti, dapat mudah digunakan dengan memindai kode QR, dan diizinkan untuk diparkir di mana saja kecuali di rumah.

Chief Economist dan Senior Director of Market Research Consumer Technology Association (CTA) Shawn DuBravac pun menyoroti pesatnya perkembangan moda transportasi inovatif ini. DuBravac menjadi salah satu pembicara dalam ajang inovasi teknologi konsumer CES Asia 2017 di Shanghai.

DuBravac menyatakan, saat ini jumlah sepeda bike sharing yang tersedia di jalan-jalan berbagai kota di China mencapai 30 juta unit. Adapun jumlah penggunanya, hingga kuartal I 2017, tercatat sekitar 18,8 juta.

"Saat ini ada kurang-lebih 20 perusahaan bike sharing di seluruh China," jelas DuBravac, Rabu (7/6/2017).

DuBravac menjelaskan, ada beberapa aspek yang menjadi tolak ukur berkembangnya bike sharing, yakni arus lalu lintas, sentralisasi rekreasi kota, info lokasi, dan perilaku bersepeda.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com