Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendag Ajukan Banding Putusan Ekspor "Fatty Alcohols" di WTO

Kompas.com - 10/06/2017, 08:49 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) tengah memperjuangkan keputusan panel Dispute Settlement Body (DSB) WTO di tahapan lebih tinggi, yaitu forum Appellate Body (AB) WTO, untuk sengketa certain fatty alcohols asal Indonesia di Jenewa, Swiss. Salah satunya dengan mengajukan banding terhadap keputusan tersebut

"Indonesia mengajukan banding ke AB-WTO yang akan berfokus pada SEE karena mempunyai arti penting khususnya bagi metodologi penentuan normal value untuk harga ekspor dan harga domestik bagi produsen/eksportir yang memiliki afiliasi di luar negeri," ujar Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Oke Nurwan dalam keterangannya, Jumat (8/6/2017).

Gugatan Indonesia ini berawal dari penyelidikan anti-dumping European Commission (EC) yang dimulai sejak 13 Agustus 2010 berdasarkan permohonan dua industri domestik certain fatty alcohols di UE, yaitu Cognis Gmbh dan Sasol Olefins & Surfactants Gmbh.

Dari hasil investigasinya, UE mengenakan Bea Masuk Anti-Dumping (BMAD) yang efektif berlaku pada 8 November 2011 hingga November 2016 sebesar 45,63 euro per MT atau Rp 684.450 per MT dan 80,34 euro per MT atau Rp 1.205.100 per MT untuk produsen atau eksportir Indonesia.

Setelah keluarnya keputusan UE ini, produsen/eksportir Indonesia mengajukan banding pada pengadilan lokal (General Court of the EU) dengan hasil satu produsen/eksportir berhasil dibebaskan dari penerapan BMAD.

Sebelum pengenaan BMAD, impor certain fatty alcohols asal Indonesia di UE mencapai 53,5 juta dollar AS atau Rp 71,9 miliar pada 2009 dan meningkat 45,16 persen menjadi 112,6 juta dollar AS atau Rp 1,46 triliun pada 2011.

Namun, setelah adanya keputusan pengenaan BMAD, nilai impor menurun menjadi 109,2 juta dollar AS atau atau Rp 1,41 triliun pada 2012. Meskipun sempat naik menjadi 119,4 juta dollar AS atau Rp 1,55 triliun pada 2013, namun menurun pada tahun berikutnya sebesar 69,1 juta dolllar AS atau Rp 898,3 miliar dan berakhir di titik 58,9 juta dollar AS atau Rp 765,7 miliar pada 2016.

Untuk periode setelah pengenaan BMAD (2012-2016), nilai impor UE dari Indonesia mengalami tren penurunan nilai sebesar 20,42 persen. Adapun pangsa ekspor fatty alcohols Indonesia ke UE pada 2016 sebesar 13,87 persen atau 71,6 juta dollar AS atau atau Rp 930,8 miliar dari total keseluruhan ekspor certain fatty alcohols Indonesia ke dunia yang mencapai 515,9 juta dollar AS atau Rp 6,70 triliun.

Sekadar informasi, certain fatty alcohols merupakan produk kimia turunan dari minyak nabati (sawit). Certain fatty alcohols dapat digunakan sebagai bahan dasar utama surfaktan untuk kebutuhan detergen, produk perawatan tubuh, dan kosmetik.

Permintaan certain fatty alcohols Indonesia dari RRT, UE, Amerika Serikat, Singapura, dan Korea Selatan menyebabkan certain fatty alcohols menjadi salah satu produk unggulan ekspor Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Whats New
IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com