Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

61 Persen Konsumen China Lebih Senang Belanja "Online"

Kompas.com - 13/06/2017, 20:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah tidak diragukan lagi bahwa ekonomi digital berkembang dengan pesat di China. Selain itu, media sosial juga digunakan secara sangat luas di Negeri Tirai Bambu tersebut.

Studi terbaru yang diluncurkan Consumer Technology Association (CTA) bertajuk Digital Lifestyles in China menunjukkan bahwa ada beberapa aspek utama perilaku online oleh konsumen China.

Selain untuk media sosial, kanal online juga digunakan konsumen China terkait preferensi belanja mereka dan konsumsi konten video.

"Hanya dalam satu dekade, China telah berkembang dan menghadirkan sektor layanan online kelas dunia. Konsumen China pun sangat memanfaatkannya," kata Steve Koenig, direktur senior riset pasar CTA pada arena CES Asia 2017 di Shanghai, China pekan lalu.

Koenig menjelaskan, konektivitas membentuk gaya hidup konsumen China dengan lebih cepat dan dramatis dibandingkan negara-negara lain. Oleh karena itu, produsen barang harus memahami bahwa koneksi mobile membentuk jejaring personal, konsumsi konten, dan perilaku membeli konsumen China.

Koenig mengungkapkan, konsumen China sangat menggemari belanja online. Temuan CTA, 61 persen konsumen China mengaku lebih senang belanja online, dibandingkan hanya 11 persen yang senang belanja ke toko fisik.

Hampir seluruh atau 90 persen konsumen China mengaku pernah belanja produk melalui toko ritel online ternama pada tahun 2016 lalu.

Namun, ada juga beberapa produk yang diakui konsumen China tidak bisa dibeli secara online. Produk-produk tersebut antara lain produk-produk mahal yang harus dilihat, dipegang, atau dicoba sebelum dibeli.

(Baca: Masifnya Pembayaran "Mobile" di China...)

Kompas TV Industri E-Commerce Tumbuh Berkembang di Indonesia

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com