Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Kenaikan Suku Bunga AS Berdampak Minim

Kompas.com - 15/06/2017, 18:49 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank sentral As Federal Reserve menaikkan suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR) dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC), Rabu (14/6/2017) atau Kamis (15/6/2017) waktu Indonesia.

Dengan demikian, saat ini FFR pada kisaran 1 sampai 1,25 persen. Menanggapi keputusan The Fed tersebut, Bank Indonesia (BI) menyatakan baik otoritas maupun pasar sudah mengantisipasi kenaikan tersebut. Ini terlihat dari tekanan di pasar keuangan domestik yang tidak terlalu besar.

(Baca: The Fed Naikkan Suku Bunga, Bagaimana Suku Bunga Acuan BI?)

"Posisi rupiah kemungkinan trennya masih apresiatif," kata Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis sore.

Dengan demikian, imbuh Dody, bank sentral merasa tidak perlu melakukan antisipasi berlebih. Pasalnya, kenaikan FFR sudah diantisipasi sejak awal.

Adapun pengaruh kenaikan FFR tersebut terhadap sistem keuangan dalam negeri tidak terlalu besar. Alasannya, suku bunga deposito dan dana pihak ketiga (DPK) lebih dipengaruhi oleh likuiditas yang ada di pasar.

Sepanjang likuiditas cukup solid dan tidak ada persepsi negatif terhadap perekonomian Indonesia, maka distribusi likuiditas akan merata.

"Sampai saat ini tekanan kepada inflasi belum ada. Nilai tukar rupiah stabil, pendanaan juga masih baik," jelas Dody.

Di samping itu, suku bunga kredit pun relatif masih menurun. Pada bulan Mei 2017, suku bunga kredit sudah turun 9 basis poin dan suku bunga deposito sudah turun 1 basis poin.

Adapun sejak Januari 2016 hingga Mei 2017, suku bunga kredit sudah turun 100 basis poin. Pada periode yang sama, suku bunga deposito sudah turun 139 basis poin.

"Ini mengindikasikan tren penurunan suku bunga DPK maupun kredit masih terus berlangsung," ujar Dody.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

Whats New
BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

Whats New
ADRO Raih Laba Bersih Rp 6,09 Triliun pada Kuartal I 2024

ADRO Raih Laba Bersih Rp 6,09 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Elnusa Bukukan Laba Bersih Rp 183 Miliar di Kuartal I-2024

Elnusa Bukukan Laba Bersih Rp 183 Miliar di Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com