Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Minta Pertamina Perbaiki Keuangan, Kenapa?

Kompas.com - 20/06/2017, 05:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati berharap PT Pertamina (Persero) dapat memperbaiki manajemen keuangan. Hal ini terkait tren penurunan harga minyak dunia yang belakangan ini terjadi.

Menurut mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut, keputusan untuk tidak menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) saat ini telah menguntungkan Pertamina. Oleh karena itu, ketika harga minyak melemah, maka Pertamina diharapkan memperbaiki posisi keuangannya.

”Sekarang defisit, maka Petamina waktunya melakukan manajemen cashflow (arus kas),” kata Sri pada acara buka puasa bersama media di Kantor Kementerian Keuangan, Senin (19/6/2017).

Dalam beberapa waktu terakhir, harga minyak dunia cenderung melemah. Pasalnya, produksi minyak tetap tinggi meskipun Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) telah berkomitmen memangkas produksi guna menggenjot harga.

Namun demikian, di dalam negeri, subsidi yang dialokasi pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 mencapai Rp 77,3 triliun.

Ini mencakup subsidi BBM dan elpiji sebesar Rp 32,3 triliun, serta subsidi listrik sebesar Rp 45 triliun. Sri menuturkan, pihaknya bakal melakukan penghitungan ulang terkait opsi perubahan porsi subsidi sejalan dengan perkembangan harga minyak dunia.

Akan tetapi, ia menyatakan pihaknya tetap akan menyesuaikan porsi anggaran guna mendukung pertumbuhan ekonomi.

"Semuanya akan dihitung untuk mendapatkan postur yang bisa mengakomodasi belanja yang mendesak supaya tidak menganggu sustainability (keberlanjutan pertumbuhan ekonomi),” jelas Sri Mulyani. 

(Baca: Sri Mulyani Pastikan Google Setuju Bayar Pajak)

Kompas TV Pertamina Sediakan BBM di 10 Titik Sepanjang Jalur Mudik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com