Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Menteri Amran Terlihat Lebih Rileks...

Kompas.com - 20/06/2017, 17:35 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada yang berbeda dari sikap panglima produksi bahan pangan dalam negeri yakni Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. Seusai acara buka puasa bersama dengan para pejabat dan jajaran staf Kementerian Pertanian di Auditorium Kementerian Pertanian (Kementan), Mentan Amran sudah ditunggu oleh puluhan awak media.

Mentan Amran langsung menghampiri puluhan wartawan yang sudah menunggunya dengan berbagai pertanyaan. Wajahnya tampak semringah, senyum raut bahagia ia tampilkan dengan balutan baju muslim putih dengan kopiah hitam di depan puluhan mata kamera yang membidik setiap gerak geriknya.

"Alhamdulillah bulan puasa saat ini bisa dinikmati karena harga stabil dan stoknya aman, ini sudah hari ke-24 puasa. Kami juga ucapkan terimakasih ke seluruh wartawan yang memberi informasi ke masyarakat, seluruh pedagang, yang ikut berkontribusi menstabilkan harga," ujar Amran di Kantor Pusat, Kementan, Jakarta, Senin (19/6/2017).

Menurutnya, stabilitas harga pangan dan pasokan pada bulan Ramadhan saat ini bukan hanya kerja dan upaya dari pemerintah semata, melainkan seluruh pihak yang terlibat termasuk awak media.

"Karena ini bukan kerja keras kami sendiri, ini kerja keras semuanya, semoga tahun depan bisa lebih baik," kata Amran.

Selepas itu, ada beberapa awak media yang melontarkan pertanyaan apakah tahun ini Indonesia akan kembali mengimpor beras dari negara lain.

Dengan santai, Mentan menjawab diharapkan tahun ini, Indonesia mampu memenuhi kebutuhan beras secara mandiri dan tidak lagi bergantung pada negara lain.

"Kami berdoa tidak ada (impor), Alhamdulillah karena kami bisa mengetahui 3 bulan sebelumnya. Kami pantau tanaman harian, jadi kami ketahui apa yang akan terjadi, semua komoditas strategis padi, jagung, kedelai, bawang kami pantau setiap hari," ujarnya.

Biasanya, jika awak media menanyakan bahan pangan yang berkaitan impor, Mentan Amran menjawab dengan nada tinggi seakan kesal dengan pertanyaan tersebut.

Mentan Amran memprediksi memprediksi pasokan beras saat ini cukup hingga awal tahun 2018 mendatang. "Setelah Lebaran, beras cukup sampai bulan Januari 2018, ini masih ada panen puncak," ujar Amran.

Menurutnya, harga bahan pangan pokok akan tetap terkendali setelah Hari Raya Idul Fitri 2017.

"Setelah Lebaran semua persediaan masih cukup. Stok beras masih cukup sampai Januari 2018. Sekarang masih akan panen lagi," jelasnya.

Adapun stok beras yang berada di gudang Perum Bulog mencapai 2,1 juta ton. Menurutnya, Kementan dan Perum Bulog akan bersinergi dalam hal serapan gabah langsung dari petani untuk memastikan seluruh produksi bisa terjual dan petani tidak mengalami kerugian.

"Kami sudah diskusi dengan Bulog. Kami akan meningkatkan serapan ke depan, dari 5.000 ton per hari menjadi 10.000 ton per hari," ungkap Amran.

Mentan Amran mengakui, bahwa pada tahun ketiga menjadi Menteri Pertanian dalam Kabinet Kerja pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, dirinya baru bisa merasakan kerja dengan santai.

Hal itu juga diungkapkan Mentan saat melakukan tinjauan ke Pasar Induk Beras Cipinang dengan mengenakan pakaian yang santai tidak seperti seorang menteri dalam kunjungan kerja.

Saat itu, dirinya terlihat berbeda dengan balutan kaos biru tua dan blue jeans serta sepatu kets.

"Baju santai, karena perasaan kami setelah tiga tahun, baru kali ini merasa santai," kata Amran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Work Smart
APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

BrandzView
Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Whats New
Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana 'Buyback' Saham

Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana "Buyback" Saham

Whats New
Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com