Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Dodol Betawi Jelang Lebaran...

Kompas.com - 24/06/2017, 14:03 WIB
Erwin Hutapea

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pagi itu cuaca cukup cerah, sinar matahari yang mulai terasa panas mengganti segarnya udara pagi. Jalanan pun mulai ramai dengan hilir mudik sepeda motor dan mobil. Bersamaan dengan itu, aktivitas di bagian depan rumah Zakiah, pemilik usaha dodol betawi terlihat mulai sibuk.

Tampak di sana, seorang bapak mengaduk campuran bahan untuk membuat dodol. AAdonan yang ia buat, ditaruh dalam sebuah kenceng, semacam kuali besar yang dibuat dari besi atau tembaga.

Kebanyakan pengaduk adonan memang memakai tenaga lelaki karena perlu kesabaran dan tenaga yang kuat untuk mengaduknya berjam-jam.

Selasa (20/6/2017), ditemui di kediamannya, Zakiah mencertakan sejarah bisnis yang sedang digelutinya tersebut.

“Saya memulai usaha ini sejak 2000-an, jadi sekarang udah sekitar 17 tahun. Waktu itu baru pindah ke rumah kontrakan yang sekarang ditempati,” ujar Zakiah di rumahnya, Jalan Damai, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Kemudian ia bercerita, usahanya itu diawali dengan modal Rp 500.000. Sejumlah uang itu, kata Zakiah hanya bisa untuk bikin bahan dodol sebanyak 5 liter.

Setelah berjalan dari tahun ke tahun, jumlah penjualan dodolnya meningkat. Bahan yang dibuat makin bertambah. "Pelan-pelan mulai bertambah jadi 10 liter. Hingga sekarang bisa sampai 3 kenceng dalam seminggu," tambahnya.

Zakiah mengisahkan, resep penjualan dodol merupakan warisan keluarga. Generasi pertama adalah neneknya, kemudian diikuti ibunya, lalu  dilanjutkan oleh Zakiah sebagai generasi ketiga.

“Dulu, nenek jualan di Kompleks Bakin, tidak jauh dari sini. Terus ibu saya jualan di jalan deket sini juga. Karena saya mau mandiri, makanya saya mulai usaha sendiri dengan ngontrak rumah ini,” kata dia.

Berbeda dengan dodol biasa, usaha milik Zakiah justru laris manis saat jelang Lebaran. Ya, inilah dodol betawi yang melegenda itu. Bagi orang Betawi, wajib hukumnya menyediakan makanan ini saat Lebaran. Terkadang, sajian ini juga dijadikan syarat untuk menjadi hantaran bagi keluarga.

Zakiah mengatakan, neneknya adalah orang Betawi asli, sedangkan kakeknya orang Arab. Dari neneknya pula, ia mendapat resep asli langsung.

"Bapak mertua saya juga dari Arab, lalu ibu mertua adalah orang Betawi dari Pondok Gede, Bekasi. Perjodohan keluarga karena sesama keturunan Arab-lah yang membuat saya menikah dengan suami," ujarnya. 

Berbekal resep asli, Zakiah dan suaminya, Fatahir, menyambung hidup dengan berjualan dodol. "Suami saya dulunya berprofesi sebagai penulis skenario film. Namun, beliau kena stroke beberapa tahun lalu," ujarnya.

Dalam keadaan begitu, Zakiah semakin getol berjualan dodol untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Anaknya yang cuma satu, yaitu laki-laki berumur 19 tahun, juga ikut membantu usaha rumahan tersebut.

Erwin Hutapea Suasana di depan rumah Zakiah, pemilik usaha dodol betawi, di Jalan Damai, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (20/6/2017).

“Untungnya, saya dibantu teman-teman. Mereka itu sesama pedagang usaha kecil dan menengah. Bantuan itu macam-macam, ada yang (bantu promosi) lewat penjualan online, ada juga yang menyediakan tempat,” tutur Zakiah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com