Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penjelasan Bank Mandiri soal Melonjaknya Transaksi Jelang Lebaran

Kompas.com - 26/06/2017, 16:45 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mengklarifikasi terkait gagalnya transaksi dan hilangnya dana nasabah. Kedua kejadian tersebut terjadi pada Kamis kemarin (22/6/2017).

Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo menerangkan, hilangnya dana nasabah tersebut karena banyaknya transaksi yang terjadi di dalam sistem back office perseroan. 

Menurut dia, biasanya transaksi harian Bank Mandiri mencapai 20 juta sampai 30 juta transaksi per hari, namun pada Kamis (22/6/2017) kemarin hingga mencapai 50 juta transaksi per hari.

Melonjaknya jumlah transaksi tersebut membuat sistem back office Bank Mandiri menjadi terkendala. 

"Kemarin tuh hari Kamis extra ordinary hampir 45 juta transaksi bahkan hampir 50 juta transaksi. Karena banyak gaji dan THR, kemudian orang-orang banyak pembayaran karena hari terakhir kan. Sehingga ada kendala di back office," ujar Kartika saat ditemui dalam "Open House" Menko Perekonomian Darmin Nasution di Jalan Widya Chandra IV, Jakarta, Senin (26/6/2017). 

Baca juga: Antisipasi Overload, Bank Mandiri Perbanyak Kuota Transaksi

Pria yang akrab disapa Tiko ini menuturkan, dari semua jumlah transaksi tersebut baru dua jenis transaksi yang telah terselesaikan yakni transaksi tunai dan transaksi antar bank. Sisanya, transaksi elektronik menggunakan Electronic Data Capture (EDC) sedang diproseskan. 

"Yang EDC sekarang emang lagi proses. Kalau untuk transaksi tunai dan antarbank semua sudah selesai. Jadi kita memang utamakan sebelum selesai lebaran yang terdebet sudah balik lagi ke back office sudah selesai semua," jelas dia. 

Dalam hal ini, Kartika membenarkan, adanya dana nasabah yang hilangnya saat melakukan transaksi. Dana nasabah ini hilang, juga dikarenakan banyaknya transaksi, sehingga menggangu sistem back office Bank Mandiri. 

"Iya itu (dana hilang) betul. Akan tetapi, besoknya udah Kami kembalikan. Jadi setelah ditarik tunai tidak keluar uangnya tapi terdebet, itu besoknya udah kita kreditkan lagi semua.  Sebetulnya nilainya nggak terlalu banyak. Cuman berapa puluh miliar lah," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com