Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi "Overload", Bank Mandiri Perbanyak Kuota Transaksi

Kompas.com - 26/06/2017, 17:35 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) bakal memperbanyak kuota jumlah transaksi per hari pada waktu Ramdhan dan Lebaran tahun depan. Hal ini untuk mengantisipasi kegagalan sistem back office akibat melonjaknya transaksi di bank pelat merah ini pada momen Ramadhan dan Lebaran. 

"Jadi memang antisipasi. Kami tahun depan harus memperbesar kapasitas jumlah pada waktu peak (transaksi). Karena peak kan dua kali, tahun baru dan Lebaran," ujar Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo saat ditemui dalam "Open House" Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution di Jalan Widya Chandra IV, Jakarta, Senin (26/6/2017).

"Jadi tahun depan mungkin kami akan perbaiki dari sisi back officenya, mungkin kami pakai cloud untuk extra space pada waktu processing pada hari peak seperti itu," tambah dia. 

Pria yang akrab disapa Tiko ini menuturkan, gagalnya transaksi nasabah pada Kamis (22/6/2017) kemarin lebih disebabkan karena banyaknya transaksi yang terjadi. 

Biasanya, kata dia, transaksi harian Bank Mandiri mencapai 20 juta sampai 30 juta transaksi, namun pada Kamis (22/6/2017) kemarin hingga mencapai 50 juta transaksi per hari.

Oleh karena itu, Kartika menghimbau untuk nasabah yang transaksinya masih gagal, agar menelpon ke call center Bank Mandiri 14000. Sehingga, transaksi nasabah yang gagal bisa cepat diproses lebih lanjut. 

"Jadi yang masih masalahnya belum selesai ke 14000. Jadi akan Kami proses, Insya Allah 1-2 hari akan selesai, yang tarik tunai satu hari udah selesai semua. Jadi memang yang tinggal bisa di merchant saja. Kalau yang tunai dan transfer antar bank udah selesai," pungkas dia. 

Sebelumnya, nasabah Bank Mandiri pada Kamis (22/6/2017) kemarin tidak bisa melakukan transaksi. Selain itu, dana nasabah juga tiba-tiba berkurang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com