Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Berita Populer Ekonomi: Teguran Jokowi ke Susi, Jokowi dan Sri Mulyani yang Kompak, hingga Sebab Tutupnya 7-Eleven

Kompas.com - 05/07/2017, 06:30 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kembali mengingatkan jajarannya untuk fokus pada hal-hal produktif.

Peringatan ini salah satunya ditujukan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Menurut hemat Jokowi, Menteri Susi selalu diingatkan untuk tak hanya fokus dalam kebijakan larangan penggunaan cantrang oleh nelayan.

(Baca: Kebijakan Kapal Asing, Alat Tangkap Cantrang dan "Transhipment" Sudah Tidak Bisa Ditawar Lagi)

Hal ini disampaikan oleh Jokowi saat memberi arahan kepada pelaku pasar modal, di Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Selasa (4/7/2017).

Pada saat yang sama, Jokowi didampingi oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani. Saat ditanya wartawan mengenai wacana pemindahan ibu kota negara, Jokowi dan menterinya tersebut kompak irit bicara.

(Baca: Kepala Bappenas Sambut Positif Pidato Megawati soal Pemindahan Ibu Kota)

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca kanal ekonomi Kompas.com pada Selasa (4/7/2017) lalu.

Tidak hanya itu, berita mengenai tutupnya gerai nongkrong anak muda 7-Eleven juga masih mendapat perhatian pembaca.

Ulasan Fitch Ratings mengenai sebab ambruknya bisnis convenience store ini disimak banyak pembaca. Berita mengenai utang 7-Eleven ke Bank Mandiri juga mendapatkan atensi pembaca.

Berikut lima berita populer di kanal ekonomi Kompas.com yang bisa Anda baca ulang kembali hari ini.

1. Sus, Jangan Diteruskan Urusan Cantrang...

Sikap Presiden Jokowi terkait urusan cantrang tergambar jelas saat memberikan arahan kepada pelaku pasar modal, di Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Selasa (4/7/2017).

(Baca: Menteri Susi Minta Urusan Cantrang Jangan Dijadikan Komoditas Politik)

Menurut Jokowi, Susi seharusnya tidak hanya berkutat pada larangan penggunaan cantrang untuk menangkap ikan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com