Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pindahkan Ibu Kota, Pemerintah Siapkan Ratusan Ribu Hektar Lahan di 3 Lokasi

Kompas.com - 08/07/2017, 08:01 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Sofyan Djalil mengatakan, pemerintah masih mencari alternatif lokasi untuk dijadikan ibu kota baru. Salah satu hal yang menjadi pertimbangan adalah ketersediaan lahan yang cukup.

"Itu (ibu kota) akan jadi pusat pertumbuhan ekonomi baru. Harus cukup luas (lahannya), ratusan ribu hektar. Tapi tempatnya sudah ada tiga alternatif," ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (7/7/2017).

Menurut Sofyan, dari tiga lokasi alternatif, Kementerian ATR sudah melihat ketersediaan lahan di dua lokasi di Kalimantan. Namun, ia masih enggan menyebutkan lokasi pasti calon ibu kota negara itu berada.

(Baca juga Kemungkinan Besar, Ibu Kota Akan Dipindah ke Kalimantan)

Ia mengatakan, pihaknya akan melihat kelaikan lahan di tiga lokasi alternatif calon lokasi ibu kota itu dari segi topografi dan risikonya, misalnya risiko bencana banjir. Selain itu, pemerintah juga akan melihat apakah lahan itu termasuk kawasan hutan atau tidak.

"Nanti kami lihat kalau hutan lindung itu tidak boleh dibuka. Tapi dekat hutan lindung enggak apa-apa sehingga nanti ibu kota kita suatu saat berhutan," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Bambang Bojonegoro mengatakan, pemerintah akan memulai kajian mendalam rencana pemindahan ibu kota pada 2018.

Kajian dalam yang akan dilakukan meliputi penentuan lokasi, estimasi pendanaan, hingga tata kota. Anggaran kajian pemindahan ibu kota sendiri sudah diusulkan oleh Bappenas di dalam RAPBN 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com