Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Janji Tak Ada Kenaikan Tarif Listrik hingga Akhir Tahun

Kompas.com - 08/07/2017, 17:45 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memastikan tak akan ada kenaikan tarif dasar listrik (TDL) hingga akhir tahun 2017.

Kepala Satuan Unit Komunikasi Korporat Perusahaan Listrik Negara (PLN) I Made Suprateka menyebut ada penurunan TDL pada awal 2017.

"Pak Menteri ESDM, Pak Ignasius Jonan sudah menyampaikan kepada khalayak, kalau sampai akhir tahun 2017 tidak akan ada kenaikan tarif listrik. Jadi yang terjadi tahun 2017 justru penurunan (TDL) sebesar Rp 6 per kWh," kata Made, dalam sebuah diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (8/7/2017).

(Baca juga PLN Bantah Cabut Subsidi Listrik Secara Menyeluruh)

Selain itu, pada tahun 2017, pemerintah melaksanakan kebijakan subsidi tepat sasaran untuk konsumen 900 VA. Sekitar 18 juta konsumen 900 VA dicabut subsidinya pada Mei 2017, karena merupakan warga mampu. Dengan demikian, mereka perlu membayar listrik dengan tarif Rp 1.352 per kWh.

"Pertengahan tahun 2016 justru (TDL) turun Rp 120," kata Made.

Dia menjelaskan, PLN kini berupaya membuat TDL semakin murah pada tahun 2018. Made menceritakan, pada tahun 2016, PLN melakukan efisiensi karena adanya renegosiasi harga gas. Penghematannya mencapai Rp 4 triliun pada tahun itu.

Ke depannya, PLN berencana melakukan konversi ke daerah-daerah yang sebelumnya dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Sebab, PLTD menghabiskan banyak biaya karena menggunakan Solar.

"Sekarang kami sudah punya reserve margin (besaran cadangan pembangkit) 30 persen lebih di tingkat nasional, hampir di seluruh provinsi. Sudah selayaknya kami tawarkan kepada masyarakat, karena kami sekarang sedang mempromosikan diskon 50 persen tambah daya di seluruh Indonesia," kata Made.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com