Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

70 Persen Penduduk Indonesia di Jawa, tapi Tanahnya cuma 6 Persen...

Kompas.com - 11/07/2017, 18:13 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengungkapkan alasan rencana pemindahan ibu kota.

Alasan utamanya untuk pemerataan pembangunan Pulau Jawa dengan luar Jawa. Rencananya, ibu kota akan dipindah dari Jakarta ke luar Pulau Jawa.

"Kalau kita lihat, Jakarta ini kan bagian dari Pulau Jawa. 58 persen Produk Domestik Bruto (PDB) nya Indonesia ada di Jawa," kata Basuki, seusai bertemu Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, di Kantor Bappenas, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (11/7/2017).

Selain itu, dia menyebut, luas lahan di Pulau Jawa tak sebanding dengan jumlah penduduk. Terlebih, banyak masyarakat yang urbanisasi ke perkotaan.

Berdasarkan data perhitungan proyeksi penduduk Indonesia 2010-2045, pada tahun 2015, penduduk di Pulau Jawa lebih padat dibanding pulau lainnya, yakni sekitar 149.162 juta dengan luas wilayah 128.297 km persegi.

"Penduduknya (Indonesia) 60-70 persen ada di Jawa, tapi tanahnya cuma 6 persen dari total area Indonesia. Jadi ketimpangan itu yang akan kami atasi untuk lebih memeratakan pembangunan," kata Basuki.

Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro sempat menyebut ibu kota akan dipindah ke Kalimantan. Meski dia tak menjelaskan secara spesifik kota mana di Kalimantan yang akan dijadikan lokasi ibu kota baru.

Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno sempat menggagas ibu kota dipindah ke Palangkaraya, ibu kota Kalimantan Tengah.

Saat ini, Bappenas tengah melakukan kajian dan studi literasi. Jika rencana ini terealisasi, maka kementerian terkait mulai membuat detail engineering design (DED). Kajian ditargetkan selesai akhir tahun 2017. Skema pendanaan rencana ini melalui kerjasama antara pemerintah dengan swasta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com