Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Junjung Proteksionisme, AS Renegosiasi Perjanjian Dagang dengan Korsel

Ini memberikan sinyal hubungan perdagangan kedua negara yang selama ini dianggap berat sebelah.

Mengutip BBC, Kamis (13/7/2017), ini pun merupakan kebijakan perdagangan proteksionisme teranyar yang dilakukan oleh Presiden Donald Trump.

Ia ingin mengubah Pakta Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) dan telah mengancam pengenaan tarif terhadap produk asing, termasuk baja.

Pun Trump telah mencabut keanggotaan AS pada Kerja Sama Trans Pasifik (TPP) pada Januari 2017 lalu.

Adapun pada tahun 2012 silam, pemerintahan Presiden Barack Obama menyatakan perjanjian perdagangan bebas akan mendorong kegiatan bisnis AS.

Faktanya, ekspor AS ke Korsel turun hampir 3 persen menjadi 42,3 miliar dollar AS sejak kesepakatan kerja sama perdagangan bebas berlaku efektif. Pada saat yang sama, impor dari Korsel meningkat hampir 23 persen.

"Kita bisa dan harus melakukan hal yang lebih baik," ujar Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer.

Defisit perdagangan barang dan jasa AS terhadap Korsel mencapai sekira 17 miliar dollar AS pada tahun 2016 lalu.

Adapun, pada saat yang sama, AS mencatat rekor surplus ekspor jasa. Dalam pernyataannya, pemerintah AS menyatakan Korsel adalah sekutu dan mitra dagang penting bagi AS.

Namun, AS memiliki kekhawatiran yang besar mengenai ketidakseimbangan perdagangan yang signifikan. 

https://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/07/13/165648026/junjung-proteksionisme-as-renegosiasi-perjanjian-dagang-dengan-korsel

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke