Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sri Mulyani Ungkap Upaya Bea Cukai Tangkap Kapal Pengangkut 1 Ton Sabu

Penangkapan kapal ini berawal dari informasi kepolisian bahwa kapal beserta awaknya diduga akan melarikan diri ke Taiwan. Kemudian Bea Cukai dan kepolisian mencari kapal tersebut.

"Jajaran Bea Cukai menggunakan seluruh peralatan kapal maupun radar (dalam pencarian kapal Wanderlust). Yaitu kapal BC7005 dan BC8006 bergerak untuk menindaklanjuti informasi yang diperoleh dari kepolisian," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers yang diselenggarakan di Polda Metro Jaya, Kamis (20/7/2017).

Selain dengan kepolisian, Bea Cukai juga bekerjasama dengan TNI AL dan Polair serta polisi udara. Akhirnya diketahui bahwa kapal pengangkut 1 ton sabu tersebut berada di Perairan Bangka Belitung. Kemudian kapal bergerak di sekitar perairan Tanjung Berakit.

(Baca: Sri Mulyani Ancam Copot dan Permalukan Pejabat Bea Cukai)

"Dalam proses pencarian, radar kapal BC7005 menangkap sebuah objek pada titik koordinat 01'21'26"N dan 104'42'12"E di daerah Tanjung Berakit yang disinyalir merupakan kapal Wanderlust," kata Sri Mulyani.

Kemudian tim patroli laut Bea Cukai melakukan penyergapan dan menangkap empat orang awak kapal yang merupakan warga negara Taiwan. Yakni Lin Ming Hui, Chen Wei Cyuan, Liao Guan Yu, dan Hsu Yung Li.

Namun Lin Ming Hui tewas ditembak polisi karena melawan saat akan ditangkap. Sedangkan kapal Wanderlust diamankan ke gudang tangkapan KPU Bea Cukai Tipe B Batam di Tanjung Uncang.

Sri Mulyani mengapresiasi kerja sama antara Bea Cukai dengan kepolisian, BNN, dan TNI.

"Kami bersama-sama untuk menjaga kedaulatan RI dari berbagai macam bahaya. Baik bahaya dari ancaman psikotropika maupun bahaya dari kejahatan ekonomi, seperti penyelundupan," kata Sri Mulyani.

(Baca: Sri Mulyani Apresiasi Penangkapan Kapal yang Angkut 1 Ton Sabu)

https://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/07/20/131500226/sri-mulyani-ungkap-upaya-bea-cukai-tangkap-kapal-pengangkut-1-ton

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke