Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sri Mulyani Minta Nelayan Ikut Pantau Perairan Indonesia

"Saya ingin mengimbau kepada nelayan, apabila melihat berbagai kegiatan yang mencurigakan untuk bisa menyampaikan kepada aparat berwajib," kata Sri Mulyani, dalam konferensi pers bersama Kapolri Jenderal Tito Karnavian, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (20/7/2017).

Nelayan, lanjut dia, dapat melaporkan gerak gerik mencurigakan di perairan Indonesia tersebut kepada Bea Cukai, Badan Narkotika Nasional (BNN), maupun TNI/Polri.

Sri Mulyani mencontohkan salah satu kasus besar yang terjadi di perairan Indonesia adalah pengangkutan sabu seberat 1 ton oleh kapal Wanderlust.

Sabu tersebut diketahui dibawa ke Indonesia melalui jalur laut menggunakan kapal besar dan kemudian dilanjutkan dibawa dengan kapal kecil.

"Kegiatan ini adalah ship to ship, pemindahan. Jadi kalau nelayan kita memang mengetahui dan melihat adanya kegiatan-kegiatan yang mencurigakan untuk bisa menyampaikan kepada aparat yang berwajib," kata Sri Mulyani.

Tim patroli laut dari Bea Cukai menangkap kapal Wanderlust di perairan Tanjung Berakit. Kemudian kapal Wanderlust diamankan ke gudang tangkapan KPU Bea Cukai Tipe B Batam di Tanjung Uncang.

Selain itu, empat orang awak kapal yang merupakan warga negara Taiwan juga ditangkap. Yakni Lin Ming Hui, Chen Wei Cyuan, Liao Guan Yu, dan Hsu Yung Li.

Namun Lin Ming Hui tewas ditembak polisi karena melawan saat akan ditangkap. Pihak kepolisian memperkirakan barang bukti sabu sebanyak 1 ton dari China yang diamankan di Anyer, Serang, Banten, setara dengan Rp 2 triliun.

https://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/07/20/144251926/sri-mulyani-minta-nelayan-ikut-pantau-perairan-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke