Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perusahaan-perusahaan Jepang Naikkan Usia Pensiun Jadi 65 Tahun

Hal itu merupakan hasil survei yang dilakukan Reuters yang dipublikasikan pada Kamis (20/7/2017).

Saat ini, sebagian besar perusahaan Jepang mewajibkan pegawai pensiun pada usia 60 tahun. Akan tetapi, mereka memiliki opsi untuk bekerja lima tahun lagi dengan gaji dan persyaratan yang berkurang.

Namun dengan populasi yang kian menua dan jumlahnya kian menciut, Jepang dirasa harus berubah. Pemerintah Jepang berencana menaikkan usia pensiun menjadi 65 tahun pada tahun 2025. Dengan demikian, jumlah angkatan kerja lebih besar dan menurunkan tekanan pada basis pajak.

Perusahaan-perusahaan seperti Suntory Holdings dan peritel Aeon Co Ltd telah menaikkan usia pensiun pegawai menjadi 65 tahun untuk para pegawai yang ingin terus bekerja. Beberapa rencana kabarnya akan segera menyusul.

"Kami memutuskan untuk menaikkan usia pensiun guna meningkatkan daya saing kami dan menambah nilai dengan memberdayakan para pegawai senior," ujar manajer personalia Suntory Keisuka Takemasu.

Menurut Takemasu, perusahaan-perusahaan Jepang harus memikirkan untuk menaikkan usia pensiun pegawai menjadi 65 tahun.

Dalam survei Reuters, kira-kira 60 persen perusahaan telah menaikkan atau berencana menaikkan usia pensiun bagi pegawai. Adapun 6 persen perusahaan yang disurvei mempertimbangkan peningkatan usia pensiun menjadi antara 66 dan 70 tahun.

Secara umum, 62 persen atau sebagian besar perusahaan Jepang memandang langkah menaikkan usia pensiun pegawai sebagai hal yang positif.

Banyak di antaranya menyatakan upaya ini bakal menyelesaikan masalah kekurangan pegawai dan membantu menurunkan keahlian dan pengetahuan pegawai senior.

https://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/07/20/173000426/perusahaan-perusahaan-jepang-naikkan-usia-pensiun-jadi-65-tahun

Terkini Lainnya

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke