Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GPEI: Boediono Lebih Cocok Jadi Gubernur BI

Kompas.com - 13/05/2009, 21:45 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Toto Dirgantoro menilai Boediono lebih cocok menjadi Gubernur Bank Indonesia (BI) dari pada mendampingi calon presiden dari Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menjadi calon wakil presiden.

"Jadi, posisi gubernur BI sudah tepat bagi dia, karena dia bisa mengendalikan sektor moneter. Untuk menjadi wapres dibutuhkan leadership (kepemimpinan) yang kuat sedangkan kita melihat saat dia menjadi menko, leadership-nya tidak kelihatan," katanya seperti dikutip Antara di Jakarta, Rabu (13/5).

Menurut Toto, sosok Boediono terkesan tertutup dan tidak terbuka dengan dunia usaha sehingga komunikasi dengan pengusaha kurang. "Pada saat jadi menko pun sulit mengkoordinasikan menteri-menteri di bawah dia, jadi sangat disayangkan kalau SBY menarik Boediono sebagai wapres," ujarnya.

Toto mengatakan tahun-tahun ke depan yang dibutuhkan Indonesia adalah perbaikan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat sehingga diperlukan pemimpin bangsa yang punya leadership yang kuat.

"Kalau wapresnya juga lamban dan ragu-ragu mengambil keputusan akan merugikan dunia usaha dan masyarakat. Kalau seperti kemarin SBY dan JK, JK-nya kan lebih agresif, cepat ambil keputusan,"tuturnya.

Toto menegaskan, Indonesia membutuhkan presiden dan wakil presiden yang memiliki kepemimpinan yang tinggi dan merupakan negarawan. "Sedangkan untuk kabinet dibutuhkan peran para profesional di bidangnya. Boediono sesuai dengan rekam jejaknya kan profesional, dia pernah jadi menko,"tambahnya.

Berbeda dengan Toto, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Thomas Darmawan menilai dipilihnya Boediono sebagai cawapres SBY justru membuat kabinet lebih solid.

"Boediono OK. Kan dia punya pengalaman di kabinet dan BI. Juga kabinet bisa lebih solid karena tidak terlalu banyak partai," kata Thomas.

Senada dengan Thomas, Ketua Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Ambar Tjahjoyo menilai wakil presiden dari kalangan profesional justru lebih baik sehingga keputusannya tidak mengikuti kepentingan partai.

Namun, Boediono perlu didukung oleh tim praktisi sehingga bisa mengambil keputusan yang cepat, mencari terobosan serta melakukan lobi-lobi. Tim tersebut dibutuhkan karena sifat Boediono dinilai terlalu berhati-hati sementara dunia usaha membutuhkan pemerintah yang bisa mengambil kebijakan dengan cepat.

"Untuk wakil presiden dibutuhkan orang yang inovatif dan kreatif serta mampu dengan cepat mencari terobosan dan lobi. Selain itu, dia harus memperluas jaringan untuk membangun ekonomi bangsa," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com