Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Premi Asuransi Turun

Kompas.com - 18/06/2009, 22:48 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com — Pertumbuhan premi asuransi umum diperkirakan turun akibat krisis global. Hal ini disebabkan penurunan pertumbuhan nasabah, terutama dari tingkat korporasi. Akibatnya, perusahaan asuransi mesti mengubah distribusi dan target nasabah.

Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Cabang Semarang Rezha Syaifullah, Kamis (18/6), mengatakan, pertumbuhan premi dari 55 perusahaan asuransi di Kota Semarang pada tahun 2007 rata-rata berkisar 15-20 persen, kemudian di tahun 2008 naik menjadi sekitar 25-30 persen. Namun, pertumbuhan premi asuransi di tahun 2009 ini diperkirakan turun drastis menjadi di bawah 10 persen.

Kondisi ini tidak jauh berbeda dengan pertumbuhan premi asuransi secara nasional. Berdasarkan data AAUI, pertumbuhan premi asuransi secara nasional pada tahun 2007 sebesar 13,59 persen, kemudian naik pada tahun 2008 menjadi 21,88 persen. Pada tahun 2009 ini, Rezha memperkirakan pertumbuhan premi asuransi skala nasional juga hanya akan tumbuh di bawah 10 persen.

"Efek krisis terhadap korporasi juga berdampak pada pertumbuhan premi asuransi. Apalagi, kebanyakan nasabah asuransi umum berasal dari perusahaan," ujar Rezha.

Turunnya pertumbuhan premi tersebut tidak terlepas dari penurunan pertumbuhan nasabah. PT Asuransi Allianz Utama Indonesia Cabang Semarang Wismar Nainggolan mengatakan, pertumbuhan premi asuransi dari nasabah korporasi per Januari-Mei 2009 hanya mencapai 4-5 persen. Adapun pertumbuhan nasabah korporasi pada periode yang sama pada tahun sebelumnya mencapai 20-30 persen.

Untuk itu, perusahaan asuransi akan lebih gencar membidik nasabah ritel serta usaha kecil dan menengah (UKM) untuk mengantisipasi krisis tersebut.

Kepala Cabang PT Asuransi Bhakti Bhayangkara Gempur Indrayanto mengatakan, nasabah korporasi dan ritel di perusahaannya memiliki kontribusi yang sama pada tahun 2008 atau 50-50. Namun, pada tahun 2009 ini, porsi nasabah ritel akan diberikan lebih banyak karena cenderung lebih resisten terhadap krisis.

"Kemungkinan porsi nasabah korporasi menjadi 45 persen, sedangkan nasabah ritel menjadi 55 persen," katanya.

Akibat krisis global, pertumbuhan premi asuransi pada periode Januari-Mei 2009 di Asuransi Allianz Utama Cabang Semarang hanya mencapai 19 persen atau turun dibandingkan pertumbuhan premi di tahun sebelumnya yang mencapai 50 persen.

Adapun di Asuransi Bhakti Bhayangkara pada periode yang sama turun dari tahun sebelumnya 20 persen menjadi 10 persen pada tahun 2009 ini.

Menurut Rezha, pengalihan nasabah dari korporasi ke ritel merupakan langkah perusahaan asuransi untuk mencapai target pertumbuhan premi. Untuk menjangkau nasabah ritel ini, pelaku bisnis asuransi perlu memperbanyak agen untuk memsarkan secara personal ke pasar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com