Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Kebun ke "Factory Outlet"

Kompas.com - 18/07/2010, 08:15 WIB

Yulia Sapthiani dan Lusiana Indriasari

KOMPAS.com - Aroma wangi daun teh langsung tercium begitu memasuki halaman pabrik teh milik PTPN VIII di perkebunan Rancabali, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Kebun ini menjadi salah satu tempat asal-muasal teh dalam berbagai kemasan yang kita lihat di pasaran.

Wangi tersebut muncul sejak daun teh yang dikumpulkan para pemetik menjalani proses awal produksi, yaitu pelayuan. Aroma yang terasa adalah aroma daun teh asli karena pabrik di Rancabali ini hanya memproduksi teh dengan cita rasa asli tanpa tambahan bahan lain, seperti bunga melati.

Ketika mengunjungi pabrik ini pekan lalu, Kepala Tanaman Perkebunan Rancabali MA Nugraha dan Kepala Pengolahan Pabrik Sperata M Kholik Nurdin memperlihatkan proses produksi teh yang tak pernah berhenti berjalan selama 24 jam setiap hari.

Rancabali adalah salah satu perkebunan di Ciwidey selain Rancabolang dan Sinumbra. Kebun yang memiliki luas 1.530,25 hektar tanaman menghasilkan itu menjadi bagian dari perkebunan teh di Jawa Barat, dengan luas 26.685 hektar. Dengan luas tersebut, Jabar adalah daerah dengan perkebunan teh terluas di Indonesia.

Di Rancabali terdapat dua pabrik teh hitam, yaitu pabrik teh ortodoks dengan nama jual Sperata dan pabrik teh cutting, tearing, curling (CTC) yang menghasilkan teh Walini.

Pelayuan adalah tahap terlama dalam proses pembuatan teh karena memakan waktu selama 18-20 jam, dilanjutkan dengan penggilingan. Dalam penggilingan inilah teh yang berasal dari bagian daun, daun berserat, dan batang terpisah.

Untuk teh hitam proses paling penting selanjutnya adalah oksidasi dan fermentasi. Proses tersebut dilakukan untuk mengeluarkan aroma dan warna hitam pada teh. Setelah itu, daun-daun teh dikeringkan agar kadar airnya turun dari 70 persen menjadi tinggal 2-3 persen.

Teh yang dikeringkan kemudian masuk ke ruang disortasi untuk dipisahkan berdasarkan ukuran. Dari 14 jenis yang didapat, seperti broken pecco, pecco fanning, dan dust, teh yang sudah jadi ini digolongkan ke dalam tiga mutu, yaitu mutu I, II, dan III.

Selesai dipak, teh tidak bisa langsung dijual ke tangan konsumen. Proses distribusinya cukup panjang karena harus melalui proses lelang. Dari tangan pemenang lelanglah, teh ada yang langsung dikemas, ada pula yang dijual lagi ke pihak lain untuk kemudian menyebar ke masyarakat melalui berbagai merek.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com