Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/10/2010, 10:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kurs rupiah tehadap dollar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Senin (18/10/2010) pagi turun tipis, karena pelaku melepas rupiah akibat melemahnya bursa regional.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar turun enam poin menjadi Rp 8.926-Rp 8.936 per dollar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp 8.920-Rp 8.930.

Direktur PT CIMB Niaga, Chaterina Hadiman di Jakarta, Senin mengatakan, posisi rupiah masih cukup bagus jauh di bawah level Rp 8.950 per dollar. "Hal ini menunjukkan kecenderungan pasar bahwa rupiah masih dapat bergerak naik lagi mendekati level Rp 8.900 per dollar," katanya.

Rupiah, menurut dia saat ini berada dalam kisaran sempit, karena pergerakannya memang dikehendaki oleh Bank Indonesia (BI) agar tidak lari kemana-mana. "Apabila rupiah bergerak tak menentu suatu saat naik kemudian turun, maka para eksportir akan sulit untuk menetapkan harga jual produknya di pasar ekspor," katanya.

BI menghendaki rupiah stabil, karena itu posisi rupiah sejak pekan lalu cenderung berada di level Rp 8.920 per dollar yang memudahkan eksportir menjual produknya di pasar ekspor. "Kami optimis keberadaan BI di pasar hanya untuk menjaga rupiah tidak bergerak dalam kisaran yang melebar," katanya.      Peluang rupiah untuk naik, makin besar dengan adanya pernyataan bahwa ekonomi Indonesia sebenarnya bisa tumbuh 10 persen, karena ekonomi nasional pada 2010 ditargetkan 5,8 persen bahkan tumbuh 6,2 persen.

Untuk mencapai pertumbuhan 10 persen, Indonesia harus mengurangi kegiatan di sektor pertanian sebagaimana yang dilakukan China, sehingga ekonomi negara itu meningkat tajam, katanya. "Kami memperkirakan rupiah pada Senin siang akan kembali menguat, karena faktor positif dari internal masih kuat, apalagi fundamental ekonomi makro terus meningkat," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com