Peritel Khawatirkan Stok Barang Menipis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pengusaha ritel yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengeluhkan banjir dan hujan deras yang melanda Jakarta dan sekitarnya beberapa hari terakhir ini.

Banjir yang sekaligus membuat Jakarta lumpuh total itu telah menghambat distribusi barang dari satu tempat ke tempat lainnya terutama dari produsen ke pengecer. "Akibatnya sejumlah toko stok barangnya menipis," kata Sekjen Aprindo Rudy Sumampouw kepada Tribunnews.com, Selasa (26/10/2010).

Menurut dia, akibat menipisnya stok barang di sejumlah peritel membuat kekhawatiran akan naiknya harga sejumlah barang terutama untuk kebutuhan pokok. "Mudah-mudahan sifatnya hanya sementara (banjir dan macet) karena merugikan peritel dan masyarakat," kata Rudy.

Ditanya berapa kerugian yang diderita peritel di Jakarta dan sekitarnya akibat banjir dan macet total itu, Rudy mengaku pihaknya masih sementara menghitung total kerugian. "Yang pasti ada kerugian," papar dia.

Yang paling dikhawatirkan Aprindo, lanjut Rudy, ada spekulan yang memanfaatkan momen buruk seperti ini untuk tujuan tertentu. "Spekulan yang mainkan harga karena pasokan barang yang langka," kata Rudy.

Ke depan dan jangka pendek, Rudy meminta pemerintah serius menangani masalah banjir dan macet ibu kota. "Kalau ini berlangsung jangka panjang tentu merugikan semua pihak," papar Rudy.