JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia menyampaikan undangan kepada pemerintah Jepang untuk membahas pengalihan pengelolaan wahana pengolahan alumunium Inalum pada Februari 2011. Jika ini terealisasi, maka inilah pembicaraan pertama antara Indonesia dan Jepang dalam mengakhiri kerjasama pengelolaan Inalum pada 2013.
Menteri Perindustrian MS Hidayat mengungkapkan hal tersebut di Jakarta, Kamis (20/1/2011) usai menghadiri Rapat Koordinasi Persiapan Kunjungan Pemerintah ke India dan Davos.
Menurut Hidayat, undangan itu disampaikan setelah pemerintah merasa siap dengan strategi yang akan dilakukan. Proposal dari Indonesia sendiri tidak ada perubahan, yakni mengutamakan kepentingan nasional. "Jadi kita memang akan mengambil alih Inalum mulai tahun 2013. Namun kan tetap harus mendengarkan dulu catatan dan keberatan dari pihak Jepang," katanya.
Hidayat mengatakan, di sisi Indonesia, pemerintah harus mempersiapkan segala sesuatunya antara sekarang hingga masa pengalihan tersebut pada 2013. Jepang sendiri berkeinginan tetap ikut mengelola Inalum meskipun ada pengurangan kepemilikan sahamnya. "Opsinya yang diinginkan oleh Menteri BUMN adalah Inalum harus dialihkan ke BUMN. Tetapi, instruksi Wakil Presiden jelas, Inalum harus dikelola oleh perusahaan baru yang ditender," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.