Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelatihan Tanpa Pembinaan Hambat Kesuksesan Pelatihan Usaha

Kompas.com - 09/03/2011, 04:17 WIB

Jakarta, Kompas - Pemerintah harus lebih mengutamakan kualitas dalam menjalankan program pelatihan kewirausahaan nasional. Program pelatihan yang mengejar target jumlah peserta semata tidak akan mampu melahirkan wirausaha baru yang berdaya saing tinggi.

Hal ini mencuat dalam diskusi ilmiah tentang ”Reinventing Productivity (Merumuskan Ulang Produktivitas)” yang diselenggarakan Direktorat Produktivitas dan Kewirausahaan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Jakarta, Selasa (8/3). Turut hadir mantan Menteri Tenaga Kerja periode 1999-2001 Bomer Pasaribu, pendiri Yayasan Bina Swadaya Bambang Ismawan, dan Direktur Tenaga Kerja dan Pengembangan Kesempatan Kerja Bappenas Rahma Iryanti.

”Saya gembira sekaligus khawatir dengan begitu dahsyat program pelatihan kewirausahaan oleh 17 kementerian. Tetapi, hanya 16 persen peserta yang sukses dari pelatihan ini sehingga harus ada perubahan pendekatan agar tidak sia-sia,” ujar Bomer.

Pemerintah semestinya memakai pendekatan kesuksesan peserta mengimplementasikan materi pelatihan. Artinya, pelaksana program harus terus mengawasi dan mendampingi peserta menerapkan materi pelatihan sampai mereka sukses berusaha.

Sebanyak 17 kementerian menjalankan program pelatihan kewirausahaan untuk menciptakan wirausaha-wirausaha baru.

”Rata-rata nasional hanya 16 persen peserta yang sukses. Target keberhasilan harus disusun dari awal agar program baik ini tidak misleading,” ujarnya.

Saat ini, Indonesia baru memiliki sedikitnya 400.000 wirausaha menurut teori McClelland. Jumlah ini jauh tertinggal dibandingkan wirausaha baru China yang sudah mencapai 21 persen dari jumlah penduduk.

Kemennakertrans melatih 5.000 peserta tahun 2010 dan baru 20 persen yang sukses. Adapun tahun 2011, Kemennakertrans akan melatih 10.000 wirausaha baru dengan target kesuksesan 60 persen.

Direktur Produktivitas dan Kewirausahaan Kemennakertrans Yunani Roaidah mengungkapkan, peserta pelatihan yang sukses berwirausaha memiliki kemauan, kemampuan, dan pengetahuan yang kuat. Adapun peserta yang gagal, umumnya akibat tidak mendapat pembinaan berkelanjutan yang optimal.

”Dulu setelah mengikuti pelatihan, peserta dilepas begitu saja. Sekarang tidak. Kami akan terus membina dan memantau mereka,” ujar Yunani. (ham)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com