Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik Libya Terus Angkat Harga Minyak

Kompas.com - 10/03/2011, 07:27 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Pertempuran di Libya yang kian meningkat, termasuk pemboman infrastruktur minyak utama, mengirim harga minyak London kembali naik pada Rabu waktu setempat, tetapi kenaikan stok minyak mentah Amerika Serikat menekan harga minyak New York turun sedikit.

Acuan New York minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April menurun 64 sen per barel menjadi 104,38 dollar AS, sementara Brent North Sea London melonjak 2,56 dolar AS menjadi 115,62 dollar AS.

Pada awal perdagangan pasar didorong berita pertempuran yang kian memburuk di Libya, yang melihat sumur minyak dan infrastruktur pengolahan di Ras Lanuf yang diduduki pemberontak dibom oleh pasukan yang setia kepada orang kuat Moamer Kadhafi.

Bahkan kepala National Oil Corporation Libya Shukri Ghanem mengatakan produksi minyak nasional telah turun lebih dari dua-pertiga, dari 1,6 juta barrel per hari menjadi hanya 500.000, pengurangan pasokan sulit menggantikan minyak mentah light yang ditujukan untuk kilang penyulingan di Eropa.

Sebuah laporan JPMorgan Rabu mengatakan bahwa untuk saat ini, stok Eropa memadai. Namun, tambahnya, "Dengan sekitar 70-80 persen dari ekspor minyak mentah Libya mengalir ke Eropa, ada kebutuhan untuk mengganti sekitar 500-800.000 barel per hari minyak mentah light sweet."

"Tidak mengambil terlalu banyak hari dari penghentian dalam pekerjaan untuk menarik stok 20 juta barel yang akan diambil (pembeli Eropa) keluar dari zona kenyamanan."   Pada saat yang sama, stok minyak mentah AS terus meningkat depot utama Cushing, Oklahoma, menurut laporan mingguan terakhir departemen energi (DoE).

Persediaan minyak mentah AS naik  lebih besar dari perkiraan  2,5 juta barrel dalam pekan yang berakhir 4 Maret, laporan DoE mengatakan Rabu. "Itu bisa berarti pelebaran lebih lanjut kesenjangan antara harga London dan New York," kata Nic Brown dari Natixis.

Jika tingkat saat ini terus menimbun  di AS, "mungkin ada kesulitan substansial dengan pengiriman minyak mentah pada saat kontrak minyak mentah light berikutnya berakhirnya," katanya.

DoE pada Rabu memberikan kesan tidak akan ada penyurutan permintaan global dalam waktu dekat, meningkatkan proyeksi permintaannya untuk 2011 sebesar 4,6 persen dalam laporan prospek  bulanannya.

Ia mengatakan, pihaknya memperkirakan harga WTI rata-rata 105 dollar AS per barrel tahun ini, naik 14 dollar AS dari perkiraan bulan sebelumnya, karena gejolak di Timur Tengah dan Afrika Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

    Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

    Whats New
    Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

    Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

    Whats New
    Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

    Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

    Rilis
    INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

    INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

    Whats New
    Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

    Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

    Whats New
    OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

    OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

    Rilis
    Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

    Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

    Whats New
    Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

    Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

    Work Smart
    INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

    INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

    Whats New
    Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

    Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

    Whats New
    Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

    Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

    Whats New
    Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

    Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

    Whats New
    Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

    Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

    Whats New
    Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

    Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

    Whats New
    Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

    Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com