Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mutiara Ikut Promosikan Pariwisata NTB

Kompas.com - 29/06/2011, 04:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Lombok merupakan sentra perdagangan mutiara terbesar di Indonesia. Lombok pun merupakan destinasi wisata unggulan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Oleh karena itu, budidaya mutiara pun menjadi obyek wisata. Mutiara pun digunakan sebagai ajang promosi pariwisata NTB yang dikemas dalam ajang Lombok Sumbawa Pearl Festival 2011.

"Produksi mutiara di NTB mencapai 361,071 ton dengan nilai investasi sebesar Rp 126 miliar," kata Gubernur NTB M Zainul Madji dalam jumpa pers terkait festival tersebut di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Selasa (28/6/2011). Di Lombok, jenis mutiara yang dibudidayakan adalah Mutiara Laut Selatan.

"Mutiara kami kualitas tinggi, beda misalnya jika dibanding yang buatan air tawar atau di negara-negara lain. Mutiara Laut Selatan tidak bisa tumbuh di semua tempat, hanya beberapa lokasi di Indonesia. Salah satunya di NTB. Laut kita memungkinkan jika digunakan untuk mengembangkan Mutiara Laut Selatan dengan optimal," ungkap Zainul.

Sementara itu, Bambang Setiawan dari Asosiasi Budidaya Mutiara Indonesia menuturkan bahwa mutiara dari NTB memiliki keunggulan tersendiri. Ia menambahkan, mutiara tersebut awalnya dari perairan Indonesia, tepatnya di Banda, Maluku.

"Mutiara itu lalu menyebar sampai ke Filipina, Australia, bahkan ke Myanmar. NTB keuntungannya adalah mutiara gold dan mutiara silver bertemu di NTB. Jadi, bercampurnya di NTB. Hasilnya, mutiaranya memiliki warna paling kaya," ucapnya. Akibatnya, lanjut Bambang, Mutiara Laut Selatan asal NTB pun bernilai paling tinggi di dunia.

Ia juga menjelaskan bahwa mutiara silver (mutiara putih) menyebar dari Banda ke wilayah timur, mulai dari Maluku, Irian, sampai Australia. Sementara itu, mutiara gold (mutiara kuning) menyebar ke wilayah barat dan utara. Adapun NTB, menurutnya, menjadi titik pertemuan antara mutiara putih dan mutiara kuning. Mutiara yang dihasilkan pun memiliki perpaduan warna tersebut.

"Kelemahan kita belum ada pedagang yang membawa keluar. Prosesnya selalu ekspor," katanya. Namun, Dirjen Pemasaran Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Sapta Nirwandar melihat hal tersebut menjadi peluang bagi pasar pariwisata.

"Pedagang yang datang ke NTB untuk membeli mutiara bisa saja lalu mereka jalan-jalan di NTB setelah transaksi, apalagi mereka ini high end tourist. Mereka enggak segan-segan mengeluarkan uang banyak untuk berwisata," ungkapnya.

Dalam Lombok Sumbawa Pearl Festival 2011 akan diadakan lelang mutiara yang diikuti oleh pembeli dari 36 negara. Mutiara yang akan dilelang sebanyak 200 kilogram dan berasal dari petani mutiara se-Indonesia, seperti NTB, Maluku, Papua, dan Ternate.

Lombok Sumbawa Pearl Festival 2011 merupakan tahun ketiga penyelenggaraan festival tersebut. Festival itu akan dilaksanakan di kawasan Senggigi, Lombok, pada 8-10 Juli 2011. Akan ada program acara panen mutiara, pemilihan Putri Mutiara, pentas seni budaya, dan masih banyak lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com