Selain Berzakat, Sebaiknya Berinfak Juga

Tanya: Kalau zakat tahun ini berapa per jiwa dan apa sedekah itu? (Imas - Bandung)

Jawab: Assalammu’alaikum. Ibu Imas, mungkin yang Ibu tanyakan adalah zakat fitrah. Untuk zakat fitrah, besarnya adalah 2,5 kilogram.

Di Rumah Zakat, kami memberikan nilai Rp 18.000 per jiwa apabila Ibu ingin membayar zakat fitrah dalam bentuk uang tunai. Nilai tersebut bisa saja berbeda apabila Ibu menggunakan harga beras yang berbeda. Untuk zakat mal (harta), setiap orang memiliki perhitungan zakat masing-masing sesuai dengan jenis dan jumlah harta yang dimilikinya.

Pengertian sedekah sama dengan pengertian infak, termasuk juga hukum dan ketentuan-ketentuannya. Infak berarti mengeluarkan sebagian dari harta atau pendapatan atau penghasilan untuk suatu kepentingan yang diperintahkan ajaran Islam. Hanya saja, jika infak berkaitan dengan materi, sedekah memiliki arti lebih luas, menyangkut hal yang juga bersifat nonmateriil.

HR Muslim dari Abu Dzar, Rasulullah menyatakan bahwa jika tidak mampu bersedekah dengan harta, maka membaca tasbih, membaca takbir, tahmid, tahlil, berhubungan suami-istri dan melakukan kegiatan amar maruf nahi munkar adalah sedekah.

Perbedaan infak dan sedekah dengan zakat adalah zakat memiliki ketentuan haul (masa kepemilikan harta), nisab (batas minimal harta) dan peruntukan tertentu (hanya delapan asnaf yang dijelaskan dalam At Taubah: 60, yaitu fakir, miskin, amil, mualaf, hamba sahaya, gharimin (orang yang terlilit utang), fisabilillah (orang yang berjuang di jalan Allah), ibnu sabil (kehabisan bekal di perjalanan). Untuk infak dan sedekah tidak ada ketentuan khusus untuk hal tersebut.

Infak dikeluarkan oleh setiap orang yang beriman, baik yang berpenghasilan tinggi maupun rendah, apakah ia di saat lapang maupun sempit (Q.S Ali Imran: 134).

Jika seseorang telah berzakat tetapi masih memiliki kelebihan harta, sangat dianjurkan sekali untuk berinfak atau bersedekah.

Berinfak adalah ciri utama orang yang bertakwa (al-Baqarah: 3 dan Ali Imran: 134), ciri mukmin yang sungguh-sungguh imannya (al-Anfal: 3-4), ciri mukmin yang mengharapkan keuntungan abadi (al-Faathir: 29). Berinfak akan melipatgandakan pahala di sisi Allah (al-Baqarah: 262).

(Rumah Zakat)