Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bolehkah Suami-Istri Gabungkan Zakat?

Kompas.com - 20/08/2011, 03:41 WIB

Tanya: Asalamualaikum wr wb, Pak. Untuk zakat penghasilan apakah dihitung dari penghasilan pribadi atau digabung dengan penghasilan dari istri juga? Terima kasih. (Anto - Jakarta)

Tanya: Apabila suami dan istri sama-sama berpenghasilan, setelah penghasilan berdua digabung lalu dihitung zakatnya, kemudian zakat disalurkan kepada mustahik dengan cara pemotongan gaji istri, apakah itu bisa disebut sebagai zakat kami berdua sebagai suami-istri? Terima kasih. (Fafa - Solo)

Jawab: Waalaikumsalam wr wb. Bapak Anto dan Ibu Fafa yang dimuliakan Allah, berikut ini jawaban atas pertanyaan Bapak/Ibu melalui beberapa poin agar lebih memudahkan.

Karena zakat profesi dikenakan kepada hasil penghasilan suatu profesi setiap pribadi, maka sebaiknya masing-masing (istri/suami) menghitung zakatnya secara perorangan. Kalau setelah itu hasilnya dijumlahkan dan diberikan kepada salah seorang mustahik atau diserahkan ke lembaga amil zakat maka hal itu tidak menjadi masalah.

Namun, perlu menjadi catatan bahwa istri atau suami dikenakan kewajiban zakat apabila telah mencapai nisab setara 520 kg beras dari penghasilan per bulan. Taruh kata harga 1 kg beras Rp 5.000, maka nisab 520 kg beras sama dengan Rp 2.600.000. Andai penghasilan istri setiap bulan Rp 1 juta dan penghasilan suami Rp 3.000.000, maka istri belum dikenakan kewajiban zakat krn belum mencapai nisab, sedangkan suami sudah terkena kewajiban.

Selain itu, untuk menjaga kehati-hatian sebagaimana pendapat DR. Yusuf Al-Qaradhawi, zakat sebaiknya dikeluarkan dari penghasilan kotor (bruto) sebelum dikurangi dengan biaya kebutuhan hidup per bulan dan utang jatuh tempo. Namun, kalau terlalu memberatkan karena penghasilan belum terlalu besar dan biaya kebutuhan hidup per bulan terlalu banyak, maka tidak apa-apa dihitung dari penghasilan bersih.

Contoh:
Istri memiliki penghasilan Rp 3.000.000/bulan dan selama 3 tahun (36 bulan) belum membayar zakat dan suami mempunyai pengasilan Rp 5.000.000/bulan dan baru setahun bekerja (12 bulan). Penghasilan mereka berdua sudah mencapai nisab (lebih dari Rp. 2.600.000). Maka zakat profesi mereka:
- Zakat yg dikeluarkan istri: Rp 3.000.000 x 36 x 2,5 persen = Rp 2.700.000
- Zakat yg dikeluarkan suami: Rp 5.000.000 x 12 x 2,5 persen = Rp 1.500.000
- Total zakat yg dikeluarkan adalah  Rp. 4.200.000

(Rumah Zakat)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

    Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

    Spend Smart
    Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

    Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

    Earn Smart
    Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

    Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

    Earn Smart
    BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

    BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

    Whats New
    Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

    Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

    Whats New
    CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

    CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

    Whats New
    Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

    Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

    Earn Smart
    HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

    HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

    Whats New
    Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

    Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

    Whats New
    KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

    KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

    Rilis
    Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

    Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

    Whats New
    Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

    Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

    Whats New
    Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

    Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

    Whats New
    Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

    Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

    Whats New
    “Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

    “Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com