Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emas Kian Sulit Ditambang

Kompas.com - 24/08/2011, 15:11 WIB

BOGOR, KOMPAS.com - Penambangan emas di Indonesia mulai memasuki tahapan sulit sehingga tidak mudah mencapai target produksi yang dijanjikan. Salah satu produsen emas yang mengalami kesulitan produksi emas itu adalah PT Aneka Tambang (Persero) Terbuka.

Super Vice President Aneka Tambang di Unit Bisnis Penambangan Emas, Harri Widjajanto mengungkapkan hal tersebut di Gunung Pongkor, Desa Bantar Karet, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Rabu (24/8/2011).

Menurut Harri, berat untuk kembali mengejar target produksi emas yang mencapai 3 ton pada tahun 2011. Sebab, kondisi bebatuan semakin rapuh sehingga sulit ditambang, sedangkan kadar emasnya pun semakin rendah.

"Namun, kami akan melalukan berbagai cara untuk menemukan lokasi-lokasi baru tambang emas dan menggunakan teknologi yang memungkinkan penambahan produksi emas kami itu," ujarnya.

Di sisi lain, penggerogotan emas oleh PETI juga tidak bisa dihindari sebagai salah satu faktor menurunnya cadangan emas di Pongkor. Harri menyadari sangat sulit meniadakan PETI dari area tambang karena masalahnya sudah terkomplikasi dengan isu sosial.

"Dengan mendekati hari raya lebaran ini, mereka semakin banyak jumlahnya. Kami hanya dapat berjaga-jaga agar tidak ada masalah. Kami bekerjasama dengan Kepolisian Kehutanan dan Polda Jabar agar menambah anggota pengamanan di dalam tambang," ujarnya.

Untuk mempertahankan level produksi itu, Antam tengah melakukan reevaluasi kawasan tambang, termasuk menggunakan teknologi baru untuk menekan tingkat emas yang hilang selama masa produksi.

Salah satunya adalah menggunakan mesin pengolah emas asal Australia, Grecko System. Mesin ini dapat memisahkan kondensat yang berisi emas dan perak, sehingga tingkat perolehannya bisa mencapai 1 kilogram emas per ton kondensat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com