BOGOR, KOMPAS.com — Mendekati masa-masa akhir, tambang emas kawasan Gunung Pongkor di Desa Bantar Karet, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, akan didesain menjadi kawasan wisata tambang, sejarah, dan keberagaman hayati.
Ini mulai dipersiapkan karena tambang emas dan perak yang dikelola PT Aneka Tambang tersebut sudah akan habis, yakni diperkirakan pada tahun 2019.
Wakil Presiden untuk CSR (Tanggung Jawab Sosial Perusahaan), Sumber Daya Manusia, dan Keuangan di Unit Bisnis Pertambangan Emas PT Aneka Tambang (Antam) Carry Mumbunan, mengungkapkan hal itu di Bantar Karet, Rabu (24/8/2011).
Menurut Carry, persiapan ke arah pembentukan kawasan wisata tersebut sudah dilakukan sejak saat ini. Hal itu antara lain dengan bekerja sama dengan Kementerian Kehutanan menanami areal tambang yang sudah tidak berisi mineral lagi.
"Selain itu, di ketinggian 1.500 di atas permukaan laut kami juga membangun laboratorium keanekragaman hayati. Konsep tambang yang berubah menjadi kawasan wisata ini sudah berhasil dilakukan di Belanda," ujarnya.
Kawasan tambang yang dikelola Aneka Tambang di sekitar Gunung Pongkor luasnya mencapai 6.047 hektar. Kawasan ini dekat dengan prasasti batu tulis peninggalan Mulawarman.
"Atas dasar itu, kami yakin kawasan ini bisa berkembang sebagai area wisata," tutur Carry.
Saat ini, tambang Gunung Pongkor memproduksi emas sebanyak 3 ton per tahun. Cadangan emasnya akan habis pada tahun 2019 jika tidak ada temuan-temuan baru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.